Home Kebencanaan Rehabiitasi Hutan Terbakar, BPDASHL Tanam 1 Juta Pohon

Rehabiitasi Hutan Terbakar, BPDASHL Tanam 1 Juta Pohon

Slawi, Gatra.com - Hutan lindung Perhutani seluas 314 hektar di wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Barat terbakar selama musim kemarau tahun ini. Perlu sinergi semua pihak untuk merehabilitasi kawasan hutan lindung yang terbakar.

Upaya menghijaukan kembali kawasan hutan yang terbakar tersebut antara lain dilakukan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Pemali Jratun melalui program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL).

Kepala BPDASHL Pemali Jratun Rochimah Nugrahini mengatakan, RHL di wilayah KPH Pekalongan Barat akan dilakukan di lahan seluas 1.300 hektare. Jumlah bibit pohon yang ditanam total sebanyak satu juta bibit.

"Lokasi prioritas RHL itu termasuk yang mengalami kebakaran. Itu prioritas untuk dihijaukan kembali," kata Rochimah di sela penanaman bibit pohon di Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal Jumat (15/11).

Rochimah mengungkapkan, RHL berupa penanaman satu juta bibit pohon akan dilakukan secara bertahap hingga akhir tahun ini. Pada penanaman perdana di kawasan hutan lindung di Desa Rembul, tepatnya di petak 49A1 RPH Guci BKPH Bumijawa, jumlah bibibit pohon yang ditanam sebanyak 625 bibit.

"Jenis bibit pohon yang ditanam terdiri dari pinus sebanyak 400 bibit, eucaliptus 50 bibit, nangka 50 bibit, cengkeh 50 bibit, dan sengon buto 75 bibit," kata Rochimah.

Menurutnya, perlu keterpaduan semua pihak untuk bersama-sama melakukan rehabilitasi hutan dan lahan melalui RLH, gerakan menanam maupun proram penghijauan lainnya. Utamanya di kawasan hutan lindung yang berada di hulu sungai untuk menyehatkan daerah aliran sungai (DAS).

"Supaya DAS sehat, mata air terjamin, musim kemarau tidak berkepanjangan, air tersedia," ujarnya.

Setelah langkah rehabilitasi dilakukan, lanjut Rochimah, diperlukan juga komitmen dari pemangku kawasan hutan lindung untuk memelihara dan mengamankan pohon-pohon yang sudah ditanam.

"Pengamanan ini penting. Karena RHL ini sudah intensif sekali, mulai dari sosialisasi, bintek, monitoring, hingga pemeliharaan. Nah setelah itu ini tugasnya pemangku kawasan untuk pengamanan supaya tidak dijarah, tidak dirambah, tidak ditebang," tandasnya.

Di tempat yang sama, Administratur KPH Pekalongan Barat Gunawan Catur mengungkapkan, selama musim kemarau tahun, luas lahan hutan lindung yang terbakar mencapai 314 hektar. Lahan itu tersebar di wilayah Kabupaten Tegal dan Brebes.

"Di wilayah Brebes yang terbakar luanya 106 hektar, sedangkan di Kabupaten Tegal 208 hektar. Yang terbakar perdu, tumbuhan yang mudah terbakar," ujarnya. 

Menurut Gunawan, kebakaran tersebut menyebabkan kerugian secara finansial hingga ratusan juta rupiah.

"Setelah terjadi kebakaran, kita sedang mencari sponsor, CSR perusahaan-perusahaan untuk kita ajak melakukan penananam di lahan yang terbakar," imbuhnya.

293