Home Kebencanaan KLHK Alokasikan Rp2 Triliun Untuk Pemulihan Lahan Kritis

KLHK Alokasikan Rp2 Triliun Untuk Pemulihan Lahan Kritis

Slawi, Gatra.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendapat alokasi anggaran sebesar Rp2 triliun lebih untuk merehabilitasi hutan dan lahan yang kritis. Luas lahan dan hutan yang akan direhabilitasi ditargetkan seluas 230 ribu hektar.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan, Presiden Joko Widodo memerintahkan untuk melakukan upaya pemulihan lingkungan dengan melakukan penanaman besar-besaran.

"Saya mendapat dukungan dari Bapak Presiden anggaran Rp2 triliun lebih, hampir Rp2,7 trilun untuk melakukan penanaman secara besar-besaran di seluruh Indonesia," kata Siti saat meninjau persemaian bibit RHL di Desa Dukuhtengah, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (16/11).

Siti mengungkapkan, alokasi anggaran dari APBN di tahun-tahun sebelumnya hanya bisa merealisasikan penanaman di lahan seluas sekitar 23 ribu hektar per tahun. Padahal dari analisis dampak perubahan iklim, lahan yang harus ditanami seluas 800 ribu hektar.

"Tapi oke, kata bapak presiden, kita coba dulu, 10 kali lipat dari 23 ribu, jadi 230 ribuan hektar kita tanam," ujarnya.

Siti mengemukakan, penanaman besar-besaran akan dimulai pada musim hujan tahun ini. Lokasi penanaman yakni di lahan-lahan yang kritis.

"Sudah ada alokasinya di 15 DAS (Daerah Aliran Sungai). Kemudian di daerah-daerah yang waduknya sudah kita bangun. Kemudian di danau-danau yang punya masalah, misalnya di danau Batur, Toba, Maninjau. Ada 15 DAS, 15 danau, dan 65 waduk yang kritis. Nanti kita lihat sama-sama di lapangannya, " ujarnya.

Menurut Siti, upaya pemulihan lahan tersebut bisa berhasil jika bibit pohon yang akan ditanam juga bagus. Sehingga bibit harus dipersiapkan dengan sejak di lahan persemaian.

"Tentu saja kan bukan asal main tanam saja. Pak Presiden ingin yakin bahwa sejak dari pembibitannya, sejak persemainnya sudah baik," tandasnya.

Untuk itu, lanjut Siti, pihaknya akan mengembangkan lahan persemaian bibit yang luasnya 30 hingga 50 hektar.

"Ini untuk menegaskan bahwa bangsa kita, kita semua ini harus memperbaiki lingkungan. Pak Presiden menegaskan betul kepada saya, bahwa pilihannya tidak ada selain memperbaiki lingkungan, juga menopang ekonomi kita," ujarnya.

190