Home Hukum Sebanyak 24 Peluru Bersarang Ditubuh Orangutan Sumatera

Sebanyak 24 Peluru Bersarang Ditubuh Orangutan Sumatera

Medan, Gatra.com - Puluhan peluru bersarang ditubuh Orangutan Sumatera bernama Paguh. Hal ini akibat aksi perburuan liar yang dialaminya di Desa Gampong Teungoh, Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh.

Paguh pun dievakuasi KSDA Aceh melalui tim SKW II Subulussalam bersama YOSL-OIC dan kini menjalani perawatan intensif di Stasiun Karantina Orangutan Batu Mbelin Sibolangit yang dikelola YEL-SOCP, sejak 21 November lalu.

Baca Juga: BKSDA Evakuasi Orangutan Jantan di Aceh Selatan

Hasil pemeriksaan medis, tercatat, 24 peluru dari senapan angin bersarang ditubuh hewan dengan nama latin Pongo abelii itu. Dokter Hewan YEL-SOCP, drh Meuthya Sr, mengatakan, hasil XRay teridentifikasi 24 peluru tersebar di seluruh tubuh Paguh.

Dengan rincian 16 peluru dibagian kepala, 4 peluru di bagian kaki dan tangan, 3 peluru di daerah panggul dan 1 peluru di daerah perut. "Tiga peluru dibagian kepala telah dikeluarkan. Perawatan intensif akan terus kami berikan kepada Paguh sampai kondisinya membaik," tutur Meuthya.

Baca Juga: Hak Jawab WWF Indonesia atas Pemberitaan Gatra.com

Tak hanya alami luka tembak, dari hasil pemeriksaan kesehatan bahwa kedua mata orang tuanya berjenis kelamin jantan dan berusia 25 tahun itu alami kebutaan. Meuthya mengatakan, awalnya mereka berharap mata Paguh tidak rusak total atau paling tidak salah satu mata masih berfungsi.

"Sayang sekali dari hasil pemeriksaan kesehatan ditemukan bahwa kedua mata Paguh buta. Bola mata kanan tampak merah, sementara bola mata kiri keruh. Diduga karena cedera yang terjadi lebih dahulu dibanding bola mata kanan," sebutnya.

Baca Juga: BNPB: Petugas Selamatkan Orangutan di Kalimantan Tengah

Supervisor Program Rehabilitasi dan Reintroduksi Orangutan YELSOCP drh Citrakasih Nente, menjelaskan, pihaknya bukan pertama kali menerima orangutan dengan puluhan peluru. Bahkan ada sampai lebih dari seratus peluru di dalam tubuhnya.

Penggunaan senapan angin untuk berburu satwa liar masih terus terjadi. Hanya kurun waktu 10 tahun YEL-SOCP sudah menerima sekitar 20 orangutan yang menjadi korban senapan angin.

Reporter: Iskandar

162