Home Ekonomi Produksi Padi Indonesia Termahal, Beras Tak Kompetitif

Produksi Padi Indonesia Termahal, Beras Tak Kompetitif

Jakarta, Gatra.com - Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bustanil Arifin mengungkapkan berdasarkan penelitian dari International Rice Research Institute (IRRI) 2016, biaya produksi beras Indonesia paling mahal di antara 6 besar produsen beras utama.

"Mengapa beras kita tidak kompetitif? Biaya produksi kita lebih mahal. Biaya produksi kita dua setengah kali lipat dibanding Vietnam," ujarnya dalam "Diskusi Kebijakan untuk Harga Beras yang Lebih Terjangkau" di Hotel Aston at Kuningan, Jakarta, Jumat (29/11).

Bustanul menjelaskan biaya untuk memproduksi satu kilogram beras di Indonesia sebesar Rp4.079/kg, lebih tinggi dari Vietnam sebesar Rp1.679/kg; Thailand sebesar Rp2.291/kg; India Rp2.306/kg; Filipina Rp3.224/kg; dan Cina Rp3.661/kg.

Lanjutnya, sewa lahan (Rp1.719/kg) menjadi komponen biaya produksi paling mahal dalam usaha tani padi di Indonesia. "Sewa lahan jadi mahal karena lahan padi makin terdesak. Lahan kelas satu pasti lebih mahal," ujar Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) tersebut. Menurutnya, biaya sewa lahan di Vietnam lebih murah karena milik negara.

Di bawahnya, upah buruh lepas (Rp1.115/kg) menjadi komponen yang turut menguras biaya. "Upah buruh kita relatif mahal karena jarang. Inden (pesan) bisa sebulan," ujarnya.

Bustanul mengaku tidak tahu sampai berapa lama kondisi ini akan berlangsung. "Solusinya kita usulnya mekanisasi jadi pilihan wajib," jelasnya. Sambungnya, regenerasi petani mesti dijalankan dengan serius agar memudahkan transfer teknologi karena umur rata-rata petani adalah 47 tahun.

658