Home Kesehatan Penyandang Disabilitas Mental Masih Dianggap Bukan Manusia

Penyandang Disabilitas Mental Masih Dianggap Bukan Manusia

Jakarta, Gatra.com – Ketua Perhimpunan Jiwa Sehat Indonesia, Yeni Rosa Damayanti mengatakan, selama ini masih terjadi kesalahan yang tidak disadari masyarakat dalam menangani kasus penyandang disabilitas mental.

Ia menyebutkan, penyandang disabilitas mental masih diperlakukan seperti bukan manusia. Pasalnya, keluarga yang biasanya menolak keberadaan mereka menelantarkan penyandang disabilitas mental bahkan mengurung mereka dengan cara dipasung.

"Dalam menangani masalah gangguan jiwa, penyandang disabilitas masih dianggap bukan manusia," ujarnya di LBH Jakarta, Rabu (4/12).

Menurutnya, dengan memasung penyandang disablitias, sama dengan merampas kebebasan manusia. Yeni menegaskan hal tersebut merupakan pelanggaran prinsip dasar hak asasi manusia.

Padahal, lanjut Yeni, penyandang disabilitas mental memiliki hak yang sama dengan manusia lain. Yeni menjelaskan, keberadaan penyandang disabilitas mental yang saat ini berada di panti Jakarta dan dipasung berjumlah sekitar 4000 orang.

"Mereka dikurung tidak boleh keluar. Kekerasan itu tidak ada di dunia damai, kecuali dialami oleh penyandang disabilitas mental. Saya tidak pernah melihat pelanggaran HAM seberat ini dalam suasana damai," ujarnya.

Yeni menyayangkan, perayaan meriah Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember kemarin, tidak berfokus pada kondisi realitas yang ada. Ia menuturkan, perayaan tersebut berlawanan dengan realita yang dialami oleh ribuan penyandang disabilitas mental.

"Kebabasan mereka dirampas, terkurung di panti sosial. Seharusnya pemerintah melakukan peninjauan ulang terhadap implementasi di lapangan dalam penanganan penyandang disabilitas mental," tambahnya.

142