Jakarta, Gatra.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) menilai tidak efektifnya pemilahan sampah adalah akibat Pemerintah Indonesia yang tidak menciptakan mekanisme baik.

"Masyarakat ada kemauan untuk melakukan pemilahan tapi masalahnya ada di pemerintah. Karena saat pemerintah mengatakan sampah harus dipisah antara organik dan anorganik, tapi saat diangkut dari rumah oleh petugas, sampahnya tercampur lagi," ujar Yaya saat ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (10/1).

Sehingga, menurutnya, inisiatif masyarakat tidak cukup kalau Pemerintah tidak menyiapkan sistem pengangkutan sampah yang sesuai pemilahan yang dilakukan oleh masyarakat. Kemudian, Pemerintah dapat memberikan intensif pada masyarakat yang menciptakan kompos dari sampahnya.

"Misalkan Pemerintah menyediakan tempat pengumpulan botol plastik di halte Transjakarta, dan penumpang bisa dapat tiket gratis. Ini jadi insentif sehingga masyarakat tidak menghasilkan sampah berlebihan dan upaya pemerintah untuk encorage masyarakat bisa melakukan upaya mandiri," imbuhnya.

Tak itu saja, menurut Yaya, perlu ada kebijakan baru, sosialisasi dan konsistensi Pemerintah soal pemilahan sampah ini. Sehingga, penyediaan tempat sampah terpilah tidak hanya simbolis saja, tapi benar-benar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.