Home Politik Sembilan Desa Sarolangun Menerima Penghargaan Peduli Api

Sembilan Desa Sarolangun Menerima Penghargaan Peduli Api

Sarolangun, Gatra.com - Sembilan Desa di Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi menerima realisasi penghargaan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) dari Sinar Mas Agribusiness and Food melalui anak usahanya yaitu PT Primatama Kreasimas (PKM) dan PT Bahana Karya Semesta (BKS) perusahaan perkebunan kelapa sawit, yang beroperasi di wilayah Kecamatan Air Hitam dan Kecamatan Pauh daerah itu.

"Warga kita di Kecamatan Air Hitam merasakan manfaat langsung dari program DMPA yang telah dilaksanakan secara kolaboratif. Realisasi pengharagaan program DMPA adalah sebuah komitmen nyata yang telah kami tunggu dan kini kami dapat merasakannya," kata Camat Air Hitam, Bustra Desman kepada Gatra.com, Rabu (15/1).

Bustra Desman mengatakan, penghargaan tersebut diberikan bagi desa-desa yang berhasil mencegah terjadinya Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada rentang waktu antara tahun 2016 yang lalu hingga tahun 2019.

"Realisasi penghargaan yang diberikan berupa bantuan sosial bagi masyarakat di sembilan desa senilai rp250 hingga Rp300 juta berupa infrastruktur, fasilitas pemadam kebakaran maupun program pemberdayaan masyarakat lainnya," katanya.

Ia menyebut, desa-desa penerima manfaat dari realisasi penghargaan DMPA adalah Desa Kasang Melintang, Kecamatan Pauh. Selebihnya dari Kecamatan Air Hitam yaitu Desa Lubuk Kepayang, Desa Baru, Desa Jernih, Desa Semurung, Desa Lubuk Jering, Desa Pematang Kabau, Desa Mentawak Baru dan Desa Mentawak Ulu.

Ia menjelaskan, selanjutnya lebih dari 300 ekor ternak yang terdiri dari sapi dan bebek diberikan kepada desa-desa terkait sebagai penghargaan atas upaya masyarakat dalam mencegah terjadinya Karhutla di area tersebut.

Bantuan tersebut akan digunakan masyarakat untuk mengembangkan potensi usaha ternak secara komunal yang manfaatnya dapat dirasakan bersama-sama. "Ternak-ternak sapi tersebut akan diintegrasikan dengan program Pertanian Ekologis Terpadu (PET) yang merupakan program dampingan perusahaan. PET merupakan bagian dari DMPA yang memberikan pendampingan dan pelatihan kepada masyarakat mengenai teknik budidaya bertani tanpa membakar," kata Bustra Desman.

Sementara itu CEO Sinar Mas Agribusiness and Food Wilayah Jambi, Susanto Yap mengatakan selain bantuan untuk meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat melalui aktivitas peternakan, desa-desa juga mendapatkan bantuan berupa pembangunan sarana dan prasarana pemadam kebakaran.

"Bantuan berupa peralatan pemadam kebakaran juga tetap diberikan agar sembilan desa tersebut tetap terbebas dari ancaman Karhutla di tahun-tahun berikutnya secara terus menerus," kata Susanto ketika dikonfirmasi Gatra.com.

Dijelaskan Santo, penghargaan program DMPA merupakan stimulus bagi masyarakat agar lebih terpacu untuk mencegah Karhutla. Kedepan, diharapkan jumlah kejadian karhutla semakin berkurang dan kesehatan serta kesejahteraan masyarakat dapat semakin baik melalui realisasi penghargaan program DMPA ini.

Susanto menyebutkan, program DMPA di sembilan desa dampingan perusahaan merupakan sebuah program kolaboratif multi pemangku kepentingan yang berfokus pada tiga kegiatan utama.

Pertama, pencegahan Karhutla melalui pembentukan Masyarakat Siaga Api (MSA). Kedua, upaya konservasi dan ketiga, ketahanan pangan melalui program Pertanian Ekologis Terpadu (PET).

"Program ini setidaknya telah berlangsung di beberapa provinsi di Indonesia di bawah naungan Sinar Mas Agribusiness and Food seperti di Jambi, Riau, Bangka-Belitung, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah," kata Susanto.

Susanto berharap, melalui realisasi penghargaan DMPA ini masyarakat akan semakin siap dalam mencegah terjadinya kembali Karhutla di wilayah mereka, mengingat adanya potensi kemarau yang lebih panjang pada 2020.

"Tentu para pemangku kepentingan terkait, perlu saling bekerjasama untuk berkoordinasi sejak dini agar persiapan menghadapi ancaman Karhutla dapat lebih baik," katanya.

Selain itu kata Susanto, dengan prediksi panas yang berkepanjangan, tantangan di 2020 akan lebih besar. Maka perlu untuk tetap waspada dan siaga sejak dini, walaupun jumlah titik panas dan titik api semakin menurun sejak dilaksanakan program DMPA di sembilan desa dampingan perusahaan, persiapan dan koordinasi yang matang tetap diperlukan.

"Kami akan mempererat kerjasama dan koordinasi dengan pemangku kepentingan seperti Masyarakat Siaga Api (MSA) sebagai garda terdepan, Manggala Agni serta pemerintah daerah setempat untuk menekan angka Karhutla seminim mungkin," kata Susanto lagi.

259