Home Ekonomi Pengembangan Bandara Tunggul Wulung Cilacap Terkendala PLTU

Pengembangan Bandara Tunggul Wulung Cilacap Terkendala PLTU

Cilacap, Gatra.com – Rencana pemerintah untuk mengembangkan Bandara Tunggul Wulung, Cilacap, Jawa Tengah terkendala karena lokasinya yang berdekatan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Kepala Bidang Promosi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Cilacap, Agung Wibowo mengatakan, di PLTU ada cerobong yang menjulang tinggi yang bisa membahayakan pesawat yang bermanuver. Terutama pesawat besar. Sebab itu, hingga saat ini, pesawat terbesar yang beroperasi di Bandara Tunggul Wulung adalah ATR 72.

“Karena apa, karena kita, kebetulan landasan pacunya berdekatan dengan cerobong PLTU. cerobong PLTU ini yang sangat mengganggu manuver pesawat. Terutama pesawat besar. Kalau pesawat kecil tidak masalah. Se tipe ATR 70 masih bisa,” ucapnya.

Padahal, kata dia, sejumlah industri sangat memerlukan kecepatan. Misalnya, ikan atau udang. Karenanya, Cilacap butuh bandara yang melayani pesawat besar.

“Kita ingin yang kapasitasnya lebih besar. Contoh untuk kegiatan-kegiatan perikanan, butuh produk yang masih fresh. Kalau fresh itu butuh waktu yanng singkat,” jelasnya.

Karenanya, kini Cilacap lebih menunggu realisasi tol Bandung-Cilacap-Yogyakarta. Dengan begitu, pengiriman produk Cilacap bisa dilakukan lebih cepat.

Alternatif lainnya adalah pengembangan pelabuhan Tanjung Intan sebagai pelabuhan ekspor-impor. Pasalnya, kini pelabuhan ini baru melayani komoditas ekspor yang terbatas. Di antaranya, sapi dan semen.

Dikutip dari website Pemkab Cilacap, berdasar Surat Menteri Perhubungan No.KP.970 Tahun 2012 tentang Rencana Induk Bandar Udara Tunggul Wulung Cilacap. Bandara ini direncanakan akan dikembangkan untuk melayani 175.400 penumpang dengan pesawat terbang terbesar ATR 72. Untuk landasan dibangun menjadi 1.600 x 30 meter.

1828