Home Ekonomi Arah Anak Jiwasraya, Jiwasraya Putra

Arah Anak Jiwasraya, Jiwasraya Putra

Jakarta, Gatra.com- Dirut Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko memaparkan arah anak Jiwasraya, PT Jiwasraya Putra (JS Putra). Menurutnya, saat ini perusahaan tersebut sedang berproses untuk menstabilkan kondisi Jiwasraya.

Hexana mengatakan, perusahaan ini bergerak di bidang asuransi jiwa dengan mendapatkan komitmen bisnis dari empat BUMN yaitu Bank Tabungan Negara (BTN), Telkomsel, Kereta Api Indonesia (KAI), dan Pegadaian.

Sebelumnya, valuasi PT Jiwasraya Putra dikabarkan bernilai sekitar Rp9 triliun yang akan dilepas kepada sejumlah investor strategis. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga sempat mengatakan, calon pembeli saham Jiwasraya Putra berasal dari dalam negeri dan luar negeri.

Hexana mengatakan, saat ini proses penjualan JS Putra ada di tahapan penyelesaian fase uji tuntas (due dilligance). Meski, ia juga enggan menyebutkan siapa saja calon pembeli saham itu.

" Ada internasional. Ada 4. Ada lokal juga. Intinya captive market. Kan punya nasabah, punya jaringan, jualan produknya di situ. [Mengenai besarannya] enggak bisa disebut. Itu angka yang tidak boleh disebut dalam proses strategic partner. Valuasinya enggak boleh [dibeberkan],"katanya di Gedung DPR RI, Rabu (29/1/2020).

Dirut Jiwasraya ini belum dapat memaparkan persentase pelepasan saham kepada anak usahanya ini. Ia mengaku tahapannya belum final.

Pengamat Asuransi, Hotbonar Sinaga pesimis terhadap kehadiran PT Jiwasraya Putra. Menurutnya, Jiwasraya Putra bukan menjual surat berharga tetapi menjual asuransi yang memerlukan waku untuk mendapatkan keuntungan.

“ Asuransi yang [dijual] lewat Pegadaian, Telkomsel, jualan ritel. Baru menghasilkan [dana] triliunan dalam waktu puluhan tahun. Enggak bisa dalam jangka pendek. [Apabila Jiwasraya Putra dijual], itu enggak jelas. Kalau dijual, initial public of range, cikal bakal si induk. Pasti memengaruhi permintaan asuransi jiwa. Pertumbuhan dari 2 digit bisa 1 digit, [dampaknya] satu sampai dua tahun ke depan ,”kata Hotbonar.

386