Home Teknologi Pengumpulan Sampah Plastik untuk Aspal Libatkan PKK

Pengumpulan Sampah Plastik untuk Aspal Libatkan PKK

Semarang, Gatra.com - Tak melulu terbuang, sampah platik sekali pakai atau kresek kini berhasil dimanfaatkan oleh Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Kota Semarang sebagai campuran aspal.
 
Bersama PT Chandra Asri dan Asosiasi Daur Ulang Sampah Indonesia (ADUPI), univesitas swasta terbaik di Kota Semarang ini berhasil mengaspal jalan sepanjang 964 meter menggunakan campuran sampah plastik.
 
Dekan Fakultas Teknik Udinus, Dian Retno Sawitri mengatakan, untuk mengaspal jalanan sepanjang 964 meter ini dibutuhkan sampah plastik seberat 1.6 ton.
 
"Jadi presentase pemakaian sampah plastik sekitar 6 persen dari total jumlah aspal yang digunakan, yakni 444 ton," ujarnya saat ditemui Gatra.com, (19/2).
 
Ia menyebutkan, tak semua sampah plastik dapat digunakan sebagai campuran aspal jalan, sebab ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. 
 
"Tidak semua sampah plastik bisa dijadikan campuran aspal jalan, karena harus diperhatikan juga ketebalan plastiknya, kebersihannya. Di sini kita gunakan plastik kresek yang benar benar bersih dengan ketebalan sekitar 0,7 mili," katanya.
 
Untuk mengumpulkan 1.6 ton sampah plastik ini, selain bekerjasama dengan PT Chandra Asri dan Asosiasi Daur Ulang Sampah Indonesia (ADUPI), Udinus juga bekerjasama dengan tim penggerak PKK Kota Semarang dan Bank Sampah di 5 Kelurahan.
 
"Sebenarnya masalah aspal plastik ini ada di rantai penyediaan sampah plastik yang benar benar bersih dan memenuhi syarat. Maka kami menggandeng ibu ibu PKK dan Bank Sampah untuk menyediakan sampah plastik yang benar benar bersih karena kalau kita ambil dari tempat pembuangan akhir, kebersihan dan kontrolnya juga susah," paparnya.
 
Sebagai imbalannya, sampah plastik yang telah disetorkan dapat ditukarkan dengan cenderamata, atau beasiswa pendidikan.
 
"Banyak ibu ibu yang minta sampahnya ditukar dengan beasiswa pendidikan,dan kita penuhi itu," terangnya.
 
Meskipun penggunaan aspal plastik terkesan mahal, namun menurutnya hal itu perlu digunakan untuk menjaga kelestarian alam.
 
"Dalam pemanfaatan sampah plastik kita tidak boleh menghitung untung rugi, sebab yang kita lakukan memiliki dampak positif yang jauh lebih besar dari uang yang kita keluarkan disini," tandasnya.
227