Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, kondisi pasar minyak mentah dunia saat ini tengah mengalami penurunan. Hal itu disebabkan oleh kegagalan kesepakatan antara anggota OPEC untuk melanjutkan pemangkasan produksi.
Karena kegagalan tersebut, Arab Saudi sebagai salah satu produsen minyak terbesar dunia justru mengambil langkah yang cukup berani. Yakni dengan memberikan diskon, sehingga harga minyak mentah menjadi lebih dalam lagi penurunannya.
"Tapi yang mungkin sangat mengagetkan adalah Arab Saudi mengambil langkah yang jauh lebih bold yaitu memberikan diskon harga minyak yang lebih dalam lagi," ujar dia di Kantornya, Jakarta, Senin (9/3).
Baca juga: Corona Belum Usai, Dunia Digempur Perang Minyak
Langkah Saudi itu lah, yang menurut Sri Mulyani bisa membuat dunia terperosok ke dalam perang harga minyak
"Sehingga ini menjadi suatu perang harga," tambah dia.
Selain itu, jatuhnya harga minyak hingga ke titik terendahnya selama 29 tahun terakhir, juga dapat memberikan dampak psikologi tersendiri bagi para investor. Hingga pada akhirnya, akan berpengaruh pada kondisi pasar keuangan dan pasar modal yang akan berada ke dalam ketidakpastian lagi.
"Ini menjadi ketidakpastian yang lebih besar untuk pasar modal dan pasar keuangan. Dampak psikologinya akan sangat berpengaruh," jelas dia.
Sementara itu, pada awal pekan ini, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman April 2020 di Nymex merosot ke level US$28,12 per barel. Artinya, harga minyak WTI sudah anjlok 31,88 persen di awal perdagangan pekan ini.
