Home Teknologi Tiga Inovasi ITS-RSUA Hadang Covid-19

Tiga Inovasi ITS-RSUA Hadang Covid-19

Surabaya, Gatra.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggandeng Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) mengembangkan peralatan pencegahan dan penanganan virus Corona atau COVID-19. Inovasi yang dilakukan perguruan tinggi dari Surabaya adalah Disinfection Chamber, Portable Hospital (PORTAHOS), dan Portable Isolation Room yang diluncurkan secara resmi di Gedung Pusat Robotika ITS, Senin (23/3).

Disinfection Chamber (Bilik disinfeksi) ini memiliki tiga metode yaitu metode semprot (spray), metode ozon, dan metode fogging (pengkabutan) seperti sauna. Metode semprot menggunakan cairan yang tidak berbahaya dan tidak menimbulkan iritasi. Dalam pengembangan metode ozon, ITS bekerjasama dengan RSUA mengenai dosis ozon yang digunakan dan durasi dalam bilik. Metode pengkabutan diaktifkan dengan ultrasonik.

Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MScEng PhD, menjelaskan, disinfeksi pada umumnya dilakukan pada permukaan objek atau ruangan. Penggunaan pada manusia pada aplikasi suatu bilik sangat perlu memperhatikan persyaratan keamanannya. “Kadar dosis disinfektan dan lama pemaparan terhadap tubuh manusia wajib diperhatikan,” ujarnya lewat siaran pers. Di samping itu, lanjut Bambang, perlu ada perlindungan terhadap paparan pada mata dan saluran pernapasan (hidung dan mulut).

Bilik disinfeksi ini juga nantinya akan dilengkapi dengan teknologi tambahan berupa human thermal imaging yang bisa mendeteksi suhu tubuh seseorang. Sehingga suhu orang memasuki bilik secara otomatis terdeteksi “Misalnya, dua puluh detik di dalam bilik, nanti ada semacam citra dan kita bisa tahu berapa suhu tubuhnya,” ungkap dosen Teknik Mesin ini.

Selain bilik disinfeksi, ITS dan RSUA juga mengembangkan portable hospital (PORTAHOS). PORTAHOS sendiri berbentuk seperti tenda, desainnya terinspirasi dari seni melipat kertas yang memiliki fleksibilitas, sekaligus kekokohan yang tercipta akibat tekukan-tekukan yang saling bertemu dan mendukung.

Konsep ini sesuai dengan karakter bangunan portabel yang praktis dalam operasionalnya (pasang-bongkar-angkut-simpan). PORTAHOS dibuat untuk mengantisipasi apabila jumlah pasien yang terkena virus corona melebihi kapasitas rumah sakit utama.

Desain PORTAHOS dirancang Departemen Desain Interior ITS. Djoko Kuswanto ST MBiotech, Kepala Laboratorium Integrated Digital Design Departemen Desain Produk, yang turut menghadiri pertemuan tersebut menjelaskan bahwa pihak ITS sedang melakukan survei untuk mengetahui kondisi sebenarnya (existing) dari RSUA. “Untuk memvalidasi kebutuhan, teman-teman kami nanti datang ke RSUA dan melihat kondisi sebenarnya di sana,” ungkap Djoko.

Alat ketiga berupa isolation portable room (ruang isolasi portabel). Hampir serupa dengan PORTAHOS, ruang isolasi portabel ini menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam menerima pasien yang terdampak virus corona dan upaya melakukan karantina. Tipe ruang isolasi ini telah diatur berdasarkan Pedoman Teknis Ruang Isolasi, Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan Tahun 2015.

Ruang Isolasi memenuhi kriteria cepat, mudah, dan berbiaya murah dan mengikuti pedoman teknis ruang isolasi. Ruang Isolasi ini berbasis struktur modul kontainer 20 kaki. Ruang isolasi portabel ini nantinya akan dikembangkan dengan aspek teknis eksterior dan interior, dan aspek teknis prasarana (HEPA filter, Antheroom, AC, Exhaust fan, pencahayaan). Tidak hanya dalam bentuk container, ruang isolasi portabel ini juga bisa berupa tenda.

Pihak ITS dan RSUA mengaku bahwa kebutuhan di lapangan sangat besar dan luar biasa, sehingga alat-alat seperti ini yang sangat genting untuk diproduksi. Dalam menangani kasus corona ini saja, RSUA mendapatkan sekitar 1.000 pasien dengan persediaan yang terbatas. “Kami sangat mengutamakan juga perlindungan bagi tenaga medis,” tutur Manager Riset dan Pengembangan RSUA Dr Anggraini Dwi Sensusiati dr SpRad(K).

Selain ketiga alat tersebut, ITS juga sudah memproduksi face shield dalam skala nasional dengan target 270.000 buah dan juga hand sanitizer yang nantinya akan didistribusikan secara gratis.



 

796

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR