Home Kebencanaan Bertahan Hidup saat Pandemi, Satu Keluarga Konsumsi Ubi Kayu

Bertahan Hidup saat Pandemi, Satu Keluarga Konsumsi Ubi Kayu

Mamuju, Gatra.com.- Dampak pandemi Covid-19 begitu dirasakan oleh warga kurang mampu. Bahkan tak sedikit dari meraka yang terdampak harus menahan lapar karena sudah tidak memiliki uang untuk membeli beras, sementara bantuan pemerintah juga tak kunjung datang. 

Seperti yang terjadi di Kabupaten Mamuju. Satu keluarga terpaksa hanya mengkonsumsi ubi kayu atau ketela pohon untuk bertahan hidup di tengah Pandemi Corona yang kian mewabah. Anaknya pun terpaksa hanya minum air putih karena susu sudah tak mampu terbeli. 

Adalah Rusdin (21) warga lingkungan Simbuang, Kelurahan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) warga miskin yang terdampak Langsung covid-19, harus bertahan hidup dengan mengkomsumsi ubi kayu. 

Rusdin dan keluarhanya terpaksa mengkonsumsi karena dirinya sudah tidak memiliki uang untuk sekedar membeli beras. Hal itu sudah dia lakukan sejak dua hari terakhir ini. 

Rusdin sebelumnya, bekerja sebagai kuli bangunan untuk menghidupi keluarganya. Namun semenjak adanya pandemi Covid-19, ia tak lagi bekerja karena tempatnya bekerja berhenti

"Tidak ada beras makanya kami makan ubi kayu untuk bertahan hidup. Kami juga tak punya uang karena saya sudah tidak bekerja lagi sebagai buruh bangunan, sejak covid-19 terus mewabah," kata Rusdin, Selasa (28/4). 

Rusdin tinggal bersama istrinya, Mutiara dan kedua anaknya. Anak pertamanya berusia sekira 3 tahun dan anak kedua 1,5 tahun. Rumah yang ditinggalinya pun bisa dikatakan tidak layak huni.

Ia mengaku selama pandemi COVID-19 ini, luput dari bantuan sembako yang disalurkan oleh pemerintah maupun dari relawan. Meski ia tinggal tak jauh dari kantor Bulog Sub Divre Mamuju.

"Saya sudah keliling pergi mencari pekerjaan, untuk menyambung hidup, namun tidak ada karena dampak Corona," terang Rusdin. 

Sementara itu Istri Rusdin, Mutiara, mengaku ubi kayu yang ia rebus selama dua hari ini hasil meminta dari warga, untuk menganjal perut yang lapar. 

Anaknya yang berusia 1,5 tahun terpaksa hanya minum air putih yang diisikan ke dalam botol susunya sebagai pengganti susu karena tak sanggup lagi membeli susu.

Lurah Simboro, Ilham mengatakan bahwa saat ini dirinya masih terus melakukan pendataan warganya yang kurang mampu untuk nantinya diberikan bantuan sembako.

"Kemarin ada bantuan sembako dari Dinas Sosial Provinsi Sulbar kami sudah salurkan itu pun terbatas," ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

320