Home Kesehatan WHO Minta, Negara Pasca Lockdown Tetap Ada Pengawasan Ketat

WHO Minta, Negara Pasca Lockdown Tetap Ada Pengawasan Ketat

Zurich, Gatra.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan kepada negara yang telah keluar dari situasi Lockdown agar tetap melakukan pengawasan ketat terkait penularan Virus Corona, jika negara tersebut tidak ingin kembali dalan situasi Lockdown.

Menurut WHO, ketetatan pengawasan harus dilaksanakan dnegan ekstra hati-hati mengingat penyebaran virus sangat mampu untuk kembali memunculkan wabah untuk kedua kalinya, mesi sebelumnya pasien sudah dinyatakan sembuh. Direktur WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengingatkan tiap negara harus memiliki perhitungan yang matang, seperti sistem pelacakan dan kententuan karantina paska dicabutnya status lockdown kelak.

"Potensi sebuah negara yang telah keluar dari lockdown, kemudian kembali harus melakukan lockdow  masih sangat nyata. Hal itu terjadi jika negara tersebut tidak mengatur masa transisi tersebut secara ketat," kata Tedros seperti dilansir Reuters.

Sementara itu, Paar Epidemiologi WHO,  Maria Van Kerkhove, juga mengamini himbauan Tedros, dengan mengatakan bahwa pandemi bisa kembali hadir jika tidak ada pengawasan yang ketat. Sebelumnya  Pandemi Covid-19, sendiri telah menyerang 3,71 Juta masyarakat se ara global dan membunuh lebih dari 258 Ribu  penderita.

"Jika perhitungan meleset dan Lockdown dicabut terlalu cepat, maka virus pun bisa kembali menyebar dengan cepat," jelas Van Kerkhove.

Sejatinya, perintah kebijakan Lockdown saat ini tengah dikaji ulang oleh berbagai negara, karena kebijakan itu berdampak besar pada sektor ekonomi. Meningkatnya angka pengangguran dan menurunya aktivitas ekonomi menjadi salah satu madalah yang dihadapi pemerintah berbagai negara yang telah melakukan lockdown.

Negara seperti Jerman, Spanyol, dan Italia nyatanya telah melonggarkan keketatan kebijakan lockdown mereka. Sementara Amerika Serikat, melaui Presiden Donlad Trump, menyarakan bahwa pemerintah tengah fokus untuk kembali membuka akses negara diberbagai sektor.

68