Home Ekonomi Survei IBCSD, Perusahaan Tetap Sukseskan SDGs di Era Normal

Survei IBCSD, Perusahaan Tetap Sukseskan SDGs di Era Normal

Jakarta, Gatra.com- Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) telah melakukan riset terhadap anggotanya mengenai sudut pandang bisnis di era new normal. Hasil mini survei memaparkan, sebanyak 81,8% perusahaan akan tetap melakukan berbagai usaha dan bekerja sesuai target Sustainable Development Goals (SDGs) di tengah pandemi Covid-19.

Dalam Webinar bertema “Mencapai Target SDG di Era New Normal”, Chairman IBCSD Sihol Aritonang mengatakan, pengusaha dituntut untuk berinovasi dalam mengatasi ketidakpastian bisnis di era new normal. Dengan begitu, kelangsungan bisnis tetap berjalan dan seiring dengan target perusahaan-perusahaan dalam menyukseskan SDGs di tahun 2030.

“Peningkatan intensitas dan adanya uncertainty merupakan new momentum untuk SDGs. Adanya new normal ini tentu akan diikuti dengan adanya perubahan dalam bisnis,” kata Sihol dalam Plenary Webinar bertema “Mencapai Target SDGs di Era New Normal” yang diadakan oleh IBSCD didukung oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional ( BAPPENAS), KADIN, dan bekerja sama dengan Grup APRIL, Kamis (25/6).

Sihol mencontohkan komitmen dari Grup APRIL, produsen pulp dan kertas berorientasi ekspor, yang terus berupaya menyelaraskan kegiatan operasional dengan implementasi SDGs. Saat ini, perusahaan yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau tersebut telah berhasil menetapkan framework dengan menciptakan indikator yang dapat mengukur dampak kegiatan terhadap SDGs di level target. Proses ini merupakan tahapan selanjutnya yang dilakukan Grup APRIL setelah menetapkan tujuh prioritas SDGs bekerja sama dengan Pricewaterhouse Coopers (PwC).

“Tahun 2020 merupakan decade of action bagi multi-stakeholder dalam mengimplementasikan SDGs. Dunia bisnis dituntut untuk dapat beradaptasi dengan situasi new normal dengan tetap berkontribusi pada pencapaian target-target SDGs pada 2030 nanti,” ujar Sihol.

Keterlibatan peran perusahaan swasta memang akan mempercepat pencapaian sasaran pembangunan nasional tahun 2021. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala BAPPENAS, Suharso Monoarfa mengatakan, saat ini pemerintah fokus pada pemulihan industri, pariwisata dan investasi, termasuk penguatan sistem ketahanan pangan; Reformasi sistem Kesehatan nasional; Reformasi sistem perlindungan sosial; Reformasi sistem penanggulangan bencana; dan Reformasi pendidikan.

“Sasaran pembangunan nasional tahun 2021, pertama adalah penurunan tingkat kemiskinan. Dengan reformasi perlindungan sosial, tingkat kemiskinan tahun 2021 ditargetkan menjadi 9,2- 9,7%. Penurunan tingkat pengangguran menjadi target pembangunan kedua, 7.7-9.1%,”ucap Suharso yang menjadi keynote speaker dalam acara tersebut.

Ketua IPB SDGs Network, Bayu Krisnamurthi memaparkan, terdapat persoalan krusial yang menyebabkan SDGs belum mencapai target. Oleh karena itu, ia mengimbau agar seluruh sektor turut andil, mulai dari pemerintah, sektor swasta, dan lembaga.

“Covid-19 telah menyebabkan shock [dalam segala aspek]. Bekerja bersama lebih dekat lagi, tidak hanya pada internal perusahaan. Kita tidak bisa berdiri sendiri dan perlu mendengar [masukan dari berbagai sektor],” katanya.

Selain ketiga pembicara tersebut, webinar kali ini juga melibatkan Presiden IBCSD Shinta W. Kamdani, Deputy CEO PT Vale Indonesia Febriany Edy, serta Manufacturing Director PT Solusi Bangun Indonesia Lilik Unggul Raharjo. UNDP Indonesia Resident Representative, Christophe Bahuet juga hadir sebagai penanggap, bersama dengan perwakilan generasi muda melalui Youth in Sustainability.

Plenary Webinar ini hanyalah pembuka rangkaian webinar yang akan dijalankan oleh IBCSD. Rencananya, akan ada tiga webinar lagi yang akan mencakup isu pembangunan dan SDGs sesuai pilar Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan. Deretan narasumber dari level Menteri, pelaku usaha, hingga akademisi siap mengisi rangkaian webinar yang akan berlangsung hingga Agustus 2020 tersebut. (Adv)