"Ketika pemerintah pusat berniat menaikan cukai tembakau saya dan petani tembakau datang ke Kantor Bea Cukai, sempat bertemu dengan Dirjen Bea Cukai. Kita adalah satu-satunya pemerintah daerah yang mengajukan keberatan soal rencana kenaikan cukai tembakau," katanya Senin (24/8).

Menurutnya, cukai rokok memang diperlukan oleh negara untuk pembangunan bangsa, tapi kenaikan cukai tanpa mempertimbangkan nasib petani tembakau sangat tidak bijaksana. Kondisi petani saat ini semakin terhimpit di mana selain dihantam badai pandemi Covid-19, juga sebelumnya telah dipusingkan dengan tata niaga yang terlalu panjang, impor tembakau dan berbagai regulasi merugikan.

 

Baca juga: Petani Tembakau Desak Jokowi Batalkan Kenaikan Cukai

 

"Kalaupun cukai akan dinaikkan mohon diberlakukan kenaikannya pada rokok-rokok yang berbahan baku impor. Sedangkan rokok-rokok yang jelas menghidupkan masyarakat kita sendiri, menghidupi petani mohon cukainya jangan dinaikan,"pintanya.

Khadziq juga menanggapi beberapa hari lalu ada petani tembakau di Temanggung yang nekat mencabuti tanaman tembakaunya karena jengkel dengan kebijakan pemerintah pusat yang tidak mempedulikan nasib petani kecil. Rasa frustrasi karena menjad percuma menanam tembakau membuat petani mencabuti tembakau di ladang mereka sendiri.

"Ada yang sampai mencabut tembakau karena harga turun. Ya, kalaupun itu benar terjadi itu adalah bentuk protes dari petani. Selain itu, petani juga melakukan protes dalam bentuk yang lain yaitu menjual tembakau secara mandiri dengan istilah mbako lintingan yang dia jual sendiri ke mana-mana. Ini sebagai bentuk protes terhadap kondisi karena tembakau semakin hari semakin turun,"katanya.