Home Ekonomi Tertinggi Dalam 2 Tahun, Bitcoin 2.0 Naik Hampir 200%

Tertinggi Dalam 2 Tahun, Bitcoin 2.0 Naik Hampir 200%

Jakarta, Gatra.com - Harga Ethereum atau biasa disebut Bitcoin 2.0 telah menyentuh Rp7,13 juta pada pekan pertama September 2020. Ini merupakan harga tertinggi Ethereum dalam dua tahun terakhir. 

CEO indodax Oscar Darmawan mengatakan, kenaikan harga ini dikarenakan sistem decentralized finance/DeFi yang tengah digandrungi. Dimana kenaikan harga Ethereum mencapai hampir 200 persen, jika dilihat sejak Maret 2020. 

"Saat itu, harga Ethereum hanya Rp2,7 juta. Permintaan Ethereum meningkat drastis karena sistem DeFi yang sedang digandrungi. Permintaan Ethereum secara masif membuat harga juga meningkat secara drastis," katanya kepada Gatra.com, Jumat (4/8).

Sebagai informasi, Ethereum adalah platform menyimpan aset uang dengan satuan ETH yang dikembangkan oleh Vitalik Buterin dan memiliki kontrak cerdas atau smart contract peer to peer. Meski tergolong sebagai cryptocurrency, Etherum sangat berdeda dengan Bitcoin, Litecoin atau bahkan Ripple karena dijalankan oleh mesin virtual khusus.

Oscar menyebut, pertumbuhan Ethereum diproyeksikan sebagai jaringan karena blockchain tidak hanya digunakan untuk kontrak dan transaksi pintar, tetapi aset kripto yang sebenarnya sering dibangun di atas blockchain Ethereum. Ini memberikan nilai tambah karena spekulasi seputar masa depan pasar crypto yang positif. 

“Bahkan sebelum adanya DeFi, Ethereum menjadi salah satu topik paling hot di dunia crypto. Ethereum banyak dikatakan orang sebagai Bitcoin 2.0 sehingga perubahan teknologi Ethereum menjadi ke Ethereum 2.0,” jelasnya. 

Sementara itu, DeFi sendiri merupakan ekosistem yang baru ditemukan di dunia blockchain dan cryptocurrency. DeFi merupakan jaringan peer to peer yang membuat orang-orang mendapatkan pendanaan dengan menjaminkan cryptocurrency. 

Menurut Oscar, pada awal tahun 2020 saja, orang-orang tidak pernah mendengar apa itu DeFi. Namun, saat ini DeFi sedang digandrungi dan diproyeksikan aman, terus berkembang demi menciptakan iklim positif di dunia cryptocurrency.

“Dulu orang-orang di dunia blockchain dan crypto saja tidak mengenal apa itu DeFi. Sekarang, banyak diperbincangkan dan digandrungi oleh pelaku crypto. Ini menandakan bahwa ekosistem blockchain dan crypto terus berkembang dan menjadi salah satu solusi permasalahan sistem finansial saat ini,” katanya. 

Dia juga mengatakan, bukan tidak mungkin teknologi baru terus ditemukan dan banyak digunakan orang-orang di dalam sistem blockchain. Hal itu tentunya juga menambah pengetahuan dan minat orang-orang terhadap cryptocurrency seperti bitcoin, Ethereum dan lain-lain. 

Bertambahnya minat dan pengetahuan orang-orang membuat permintaan cryptocurrency meningkat, yang juga berujung pada meningkatkan harga crypto. 

“Berkembangnya terus teknologi di dalam ekosistem blockchain adalah salah satu alasan cryptocurreny menjadi komoditas investasi yang menarik,” ujarnya. 

308

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR