Home Info Sawit Target Lebih GAPKI Riau

Target Lebih GAPKI Riau

Pekanbaru, Gatra.com - Sebenarnya lelaki 66 tahun ini sudah bisa tersenyum, tapi masih dikulum. Sebab meski target yang dia inginkan sudah lebih dari separuh, tapi target itu justru cuma dari segelintir perusahaan yang ada di Riau.

"Sebenarnya kalau kita gotong-royongkan ini, tak sulitlah. Target cuma 1 juta masker kok. Kalau digotongroyongkan oleh lebih dari 300 perusahaan yang ada, hanya 3000 an maskernya satu perusahaan," kata Gubernur Riau, Syamsuar, saat menerima rombongan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) wilayah Riau, di komplek Gubernuran, di kawasan jalan Diponegoro Pekanbaru, Kamis (8/10) sore.

Ketua GAPKI Riau, Lichwan Hartono bersama petinggi GAPKI Riau seperti Wisnu, Hinsatopa Simatupang dan pengurus lain, tadi sore datang mengantar sekitar 187 ribu masker kepada Syamsuar.

Perwakilan PT Adei Plantations, Guntung Idaman Nusa dan Golden Riau Jaya, juga ikut dalam penyerahan masker tadi.

Sinar Mas PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART Tbk), melengkapi masker itu dengan sejumlah obat-obatan.

Di sinilah ketahuan kalau jumlah anggota GAPKI di Riau rupanya hanya 61 perusahaan. Itupun setelah Hartono menjelaskan kondisi organisasi yang dia pimpin itu.

"Walau kami hanya 61 perusahaan, tapi tetap saja kami sangat bersyukur lantaran target kami hanya mengumpulkan 330 ribu masker, tapi yang terkumpul justru lebih dari 500 ribu masker. Yang kami antar sekarang ini, 60% masker kain, sisanya masker medis, jadi ini enggak masker kaleng-kaleng Pak Gub," ujar Hartono. Syamsuar langsung tertawa mendengar guyonan Hartono itu.

GAPKI kata Hartono enggak bisa memaksa perusahaan yang non GAPKI untuk menjadi anggotanya. Tapi ya mbok sama-sama pedulilah dengan situasi yang ada.

"Enggak hanya perusahaan kebun, tapi juga Pabrik Kelapa Sawit (PKS) non kebun. Kami sangat berharap, gotong royong lah kita jika ada hal-hal yang dibutuhkan, apalagi terkait Covid-19 ini," pinta Wisnu melanjutkan omongan Hartono.

Syamsuar sependapat dengan Wisnu. Bupati Siak dua periode ini malah mencontohkan perusahaan Temasek asal Singapura yang sudah tiga kali membantu Riau terkait Covid-19. Nilai bantuannya besar.

"Temasek saja mau membantu, kita enggak minta, dibantu. Ini, sudah kita surati pun, payahnya minta ampun. Saya sampai tanya kenapa Temasek membantu. Jawabnya sederhanya saja. Ini enggak untuk kepentingan Singapura, tapi dunia. Sebab Covid ini masalah bersama. Terharu saya mendengar alasan mereka itu," kata lelaki yang baru saja menerima penghargaan K3 ini.

Jadi sekali lagi kata Syamsuar, perusahaan yang bukan GAPKI, ringan tanganlah untuk segera respon jika kebersamaan dibutuhkan.

"Saya sudah minta Kadisbun Riau (Zulfadli) menyurati lagi perusahaan-perusahaan itu dan melalui forum ini, saya minta, bersama-sama lah di bawah GAPKI. Kalau sama-sama, apapun itu akan terasa ringan," kata Syamsuar.

Dia kemudian cerita kalau operasi yustisi terkait Covid-19 masih terus dilakukan, sampai Covid benar-benar berakhir. Perda Riau tentang Covid-19 juga sedang digodok.

"Sampai sekarang Covid-19 trendnya masih naik. Di Riau ada tiga zona merah; Pekanbaru, Siak dan Kampar. Kalau mata rantainya enggak diputus, bukan enggak mungkin merah semua," katanya.

Sebelum GAPKI, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) sudah lebih dulu datang mengantar masker yang diprogramkan oleh Syamsuar tadi. Jumlahnya sekitar 100 ribu lembar.


Abdul Aziz

513