Home Ekonomi 1000 Desa Sapi di NTB Genjot Produktivitas di Kala Pandemi

1000 Desa Sapi di NTB Genjot Produktivitas di Kala Pandemi

Lombok Tengah, Gatra.com - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) merancang Program Seribu desa sapi dalam rangka menggenjot produktivitas sapi di tengah pandemi. Untuk tahap awal, program yang bertujuan mendorong produktivitas dan kesejahteraan peternak ini akan diimplementasikan di lima provinsi yakni provinsi Lampung, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan.

Direktur Pakan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kemneterian Pertanian RI Makmun Mujahidin mengungkapkan, program Seribu Desa Sapi ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Jokowi dalam rangka mendorong pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat khususnya protein hewani. Program ini bahkan dimasukkan sebagai program super prioritas Kementerian Pertanian Tahun 2020.

“Ke depannya berdasarkan evaluasi pilot project, diharapkan pada tahun mendatang program ini dapat direplikasi ke seluruh provinsi di Indonesia atau 1.000 desa sesuai potensi dan kriteria, sehingga target penambahan populasi dan pemenuhan protein hewani bagi seluruh masyarakat di Indonesia dapat tercapai," kata Makmun di Lombok Tengah, Selasa (13//10).

Dikatakan, Kementan terus upaya menggairahkan peternak dan para stakeholder untuk terus bersinergi membangun peternakan yang maju, mandiri dan modern sehingga swasembada daging terwujud. “Kita bertekad mewujudkan memajukan peternakan Indonesia khususnya swasembada daging sehingga secara bertahap dapat dipenuhi sendiri dan tidak lagi didatangkan dari negara lain," ujarnya.

Salah satunya, menggarap potensi NTB yang merupakan salah satu lokomotif budidaya sapi Indonesia. "Dengan demikian, peternakan di NTB harus bergerak lebih kuat guna menopang menyediakan daging nasional secara mandiri,” ujar putra kelahiran Bima, NTB ini.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah memberi apresiasi bagi para peternak khususnya di Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah yang bisa secara mandiri menyediakan lahan untuk kebutuhan pakan ternak masing-masing.

“Dengan demikian akan mempermudah para petani ternak untuk memperoleh pakan hasil tanaman sendiri dan tidak harus repot-repot mencari pakan dari tempat yang jauh. Inilah perlunya cara usaha beternak dengan cara berkelompok,” kata Zulkieflimansyah.

Gubernur berharap apa yang dilakukan di desa ini juga bisa menjadi penyemangat bagi peternak lainnya untuk meniru cara beternak sapi yang baik dan menghasilkan guna meningkatkan ekonomi bagi masyaeakat. Diharapkan program desa seribu sapi ini bisa segera terwujud di NTB dan dapat dinikmati hasilnya oleh masyarakat.

511