Home Ekonomi Perhelatan MotoGP, Branding Wisata Mandalika Resort

Perhelatan MotoGP, Branding Wisata Mandalika Resort

Lombok Tengah, Gatra.com - Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Odo R.M. Manuhutu, menyatakan, perhelatan MotoGP di Mandalika, Lombok Tengah, ini sudah menciptakan demand tersendiri bagi pasar pariwisata. Kesempatan emas ini harus dimanfaatkan untuk pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika dalam pengembangannya harus memberikan manfaat konkret bagi masyarakat. Sebagai destinasi pariwisata super prioritas, lebih mudah mem-branding Mandalika dengan adanya perhelatan MotoGP pada Oktober 2021. Fokus pengembangan pada persiapan perhelatan MotoGP harus tetap menjaga keseimbangan kebutuhan dasar masyarakat,” kata Odo di Lombok Tengah, akhir pekan kemarin.

Menurutnya, persiapan penyelenggaraan MotoGP harus lebih baik dari Malaysia dan Thailand dalam hal akomodasi, amenitas maupun aksesibilitas. Misalnya, kebutuhan air bersih, menurut riset, kawasan wisata membutuhkan 10% lebih banyak dari lingkungan sekitar. Begitupula dengan sarana hunian pariwisata yang dikelola warga masyarakat, pengendalian sampah, banjir, basic sanity sampai dengan sumber daya manusia.

Ia menambahkan, sumber daya manusia pariwisata, khususnya lokal tidak hanya berkualitas dalam keterampilan tertentu namun dapat menguasai beberapa keahlian (multitasking) agar dapat meningkatkan produktifitas untuk penghasilan yang lebih besar.

Ia menekankan, tenaga kerja lokal bukanlah buruh murah tapi tenaga kerja berkualitas sehingga berhak mendapatkan penghasilan tinggi. Dampak ekonomi lainnya misalnya pola yacht atau phinisi di Teluk Awang dan Gili Mas akan lebih bernilai ekonomi ketimbang pola cruise atau kapal pesiar yang kurang memberikan devisa bagi daerah. Hal ini karena kebutuhan perjalanan berikut pajak dibayarkan pada negara asal kapal pesiar.

Untuk hunian homestay yang dikelola masyarakat, selain berkontribusi untuk ketersediaan okupansi tapi juga harus terdata jelas agar siap dan mudah mengendalikan harga. Usulannya adalah dengan menggunakan aplikasi hunian dan terdaftar berikut harga dan fasilitas.

Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Odo R.M. Manuhutu. (GATRA/Hernawardi)

Hal lainnya, lanjut Odo, adalah pembangunan fasilitas kesehatan dan pasar ikan tradisional yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Terkait isu tanah, ia menyarankan agar proses penyelesaian berintegritas dan tidak merugikan masyarakat.

Sementara itu, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, meminta ITDC sebagai stakeholder utama untuk memperhatikan checklist yang dipaparkan Dirjen, terutama yang berkaitan dengan sumber daya manusia dan pengembangan kawasan.

Khusus persiapan MotoGP, Gubernur meminta ITDC segera membuat rundown kerja dan pembagian tugasnya sampai dengan hari H perhelatan MotoGP.

"Semoga apa yang kita inginkan bisa terlaksana tahun depan. Pengembangan super priority destination Mandalika sudah on the right track," ujarnya.

Khusus persiapan MotoGP, lanjut Zulkieflimansyah, ITDC segera membuatkan agenda kerja yang harus dikerjakan oleh Pemda dan stakeholder lain agar bisa menghasilkan sesuatu yang produktif, bahkan untuk hal hal kecil.

"Jangan sampai nanti tenaga yang membantu pembalap yang terjatuh di lintasan malah orang Thailand atau Malaysia," ujarnya.

394