Home Internasional Kepri Akhirnya Dapat Manfaat Dari Labuh Jangkar Kapal Asing

Kepri Akhirnya Dapat Manfaat Dari Labuh Jangkar Kapal Asing

Batam, Gatra.com - Akhirnya Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mendapat pemasukan baru sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pungutan retribusi ini, berasal dari pemanfaatan 3 ruang laut 12 mil dari garis pantai sebagai lokasi labuh jangkar kapal asing.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, rencana pemungutan biaya labuh jangkar kapal di laut Kepri untuk masuk ke dalam PAD melalui proses yang sangat panjang. Proses ini juga diakuinya telah berlangsung sejak kepemimpinan Gubernur Kepri pertama Ismeth Abdullah.

"Rencana pemanfaatan ruang laut ini memang memakan proses panjang, Gubernur jabatan sebelum-sebelumnya juga punya andil yang luar biasa dalam menyusun rencana pemanfaatan tersebut. Saya kira semua punya peran besar untuk ini, dan alhamdulilah saat saya diamanahkan pimpin Kepri realisasi pungutan jasa labuh ini dilaksanakan," katanya, Rabu (3/3).

Dengan peresmian yang berlangsung di PT. BIAS Delta Pratama, Galang, Batam, menurut Ansar, Pemprov Kepri kini mendapat tambahan PAD dari 3 area labuh jangkar yang telah ditetapkan Pemerintah Pusat, yakni 12 mil dari bibir pantai pada zona perairan Pulau Nipah, zona Perairan Tanjungbalai Karimun, dan zona Perairan Pulau Galang.

Saat ini pengelolaan dari 3 titik labuh jangkar juga diakuinya masuk dalam Peraturan Daerah (Perda) Retribusi Daerah Kepri sebagai salah satu target dan retribusi di daerah untuk tahun 2021. Meski potensinya sekitar 17 titik yang ada di perairan Kepri.

"Realisasi ini harus serius kita garap demi membangkitkan kembali perekonomian kita di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Kita juga akan kejar potensi lain di tanggal 9 Maret 2021 mendatang, supaya seluruh potensi dapat kita manfaatkan," tegasnya.

Ansar juga memastikan pengelolaan di wilayah zona perairan Pulau Galang, Batam, dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, mengingat wilayah labuh jangkar negara tetangga seperti Johor, Malaysia dan Singapura sudah sangat terbatas.

"Letak geografis Kepri yang sangat potensial, musti bisa kita manfaatkan semua, titik awal, spill over kita manfaatkan. Ibarat sebuah gelas yang penuh dan airnya tumpah, tumpahan jangan kita biarkan, musti kita tampung untuk dimanfaatkan," tuturnya

1201