Home Internasional India Tinjau Efek Samping Vaksin COVID-19 AstraZeneca

India Tinjau Efek Samping Vaksin COVID-19 AstraZeneca

New Delhi, Gatra.com - India akan melakukan peninjauan lebih dalam terhadap dugaan efek samping pasca vaksinasi dari suntikan dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca,  minggu depan. Meski sejauh ini tidak ada laporan soal kasus pembekuan darah.

Seorang pejabat mengatakan kepada AFP, Sabtu (13/13) mengatakan bahwa India memutuskan untuk melakukan peninjauan setelah beberapa negara menangguhkan peluncuran vaksin AstraZeneca, karena kekhawatiran terjadinya pembekuan darah, kendati Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan tidak ada alasan untuk berhenti menggunakan suntikan COVID-19 dari AstraZeneca .

Denmark, Norwegia dan Islandia untuk sementara menghentikan penggunaan suntikan vaksin tersebut sebagai tindakan pencegahan setelah laporan adanya penerima mengalami pembekuan darah.

Anggota satuan tugas nasional India untuk COVID-19, NK Arora mengatakan kepada AFP bahwa pihaknya melihat semua efek samping, terutama kejadian buruk yang serius seperti kematian dan rawat inap. 

“Kami akan kembali jika menemukan sesuatu yang mengkhawatirkan," katanya.

India telah memberikan setidaknya 28 juta dosis suntikan dalam program vaksinasi yang diperluas. Dan kebanyakan dari suntikan itu dari vaksin AstraZeneca, yang diproduksi di Serum Institute of India.

New Delhi juga telah memberikan dan mengizinkan ekspor jutaan suntikan ke sekitar 70 negara selama beberapa minggu terakhir, sebagai bagian dari diplomasi vaksinnya.

Arora mengatakan sejauh ini tidak ada masalah dari laporan efek samping dan boleh dikatrakan (di India) sangat, sangat rendah. 

“Kami melihat kembali (kejadian buruk yang dilaporkan) untuk melihat apakah ada masalah pembekuan darah atau tidak," tambahnya.

“Hingga kemarin, dilaporkan ada 59 atau 60 kematian, dan semuanya dinilai kebetulan," kata dokter itu, menambahkan bahwa kasus rawat inap kini sedang menjalani periksaan ulang.

“Sebenarnya ada upaya nyata dari pihak kita yang setelah tuntas dilakukan penyelidikan, hasilnya bisa dimasukkan ke ranah publik, di website Kementerian Kesehatan,” kata Arora.

India telah menggunakan AstraZeneca dan COVAXIN raksasa --vaksin lokal Bharat Biotech-- dalam upaya vaksinasi yang dilakukan di rumah.

Setidaknya 2 juta orang menjalani vaksinasi pada hari Jumat lalu, dan terjadi peningkatan kasus COVID-19 di berbagai negara bagian India lainnya, setelah minggu-minggu terakhir ini mengalami menurun.

"Beberapa negara bagian di negara itu telah melaporkan jumlah kasus COVID baru setiap hari yang masih sangat tinggi," kata kementerian kesehatan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat. 

"Maharashtra, Kerala, Punjab, Karnataka, Gujarat dan Tamil Nadu terus melaporkan lonjakan kasus harian COVID," tambahnya.

India telah mendaftarkan 23.285 kasus baru dalam 24 jam terakhir, dengan enam negara bagian menyumbang 85,6 persen dari infeksi baru.

308

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR