Home Gaya Hidup Indonesia Susah Tertawa, Segini Angkanya, Ayo Lebih Jenaka

Indonesia Susah Tertawa, Segini Angkanya, Ayo Lebih Jenaka

Jakarta, Gatra.com- CEO Institut Humor Indonesia Kini (IHIK3) Novrita Widiyastuti menyatakan, jumlah tertawa paling banyak dialami manusia ketika awal dan akhir kehidupan. Sedangkan di tengah-tengah itu, lanjutnya, saat mulai dewasa dan bekerja, manusia makin sedikit tertawa.

"Berdasarkan penelitian, anak balita tertawa hingga 300 kali sehari. Orang dewasa juga 300 kali, tapi dalam dua bulan. Jadi sehari hanya 5 hingga 10 kali," kelakar Novri dalam konferensi pers daring program Humor Resources Department pada Jumat (26/3).

Novri berpendapat, banyak institusi pendidikan dan perusahaan di Indonesia belum menyadari pentingnya humor. Menurutnya, adanya humor saat bekerja bisa menghasilkan oksitosin. Hormon percaya yang membangun ikatan emosional dan perasaan dekat.

Yasser Fikry, CCO IHIK3 yang turut hadir dalam acara ini menyebutkan, dirinya menemukan kondisi peningkatan produktivitas saat bekerja diselingi kegiatan berhumor. Ketika bekerja dengan bahagia, tentu saja bebannya akan terasa lebih ringan.

"Bukan berarti seharian bercanda di kantor tapi tidak kerja. Kantor memang buat bekerja, tapi bukan berarti kita tidak boleh bersenang-senang. Tentu saja tanpa mengorbankan pekerjaan," jelasnya.

Yasser menambahkan, humor dapat memaksimalkan law of attraction. Ketika bisa membahagiakan orang lain, nantinya orang lain pasti akan membahagiakan kita. Lebih lanjut dia bercerita beberapa kali diajak ikut rapat yang tidak ia pahami, sehingga hanya duduk diam.

"Mereka bilang masalah jadi ringan kalau ada saya. Bukan karena saya yang menyelesaikan masalah, tapi saya bisa mengajak mereka tertawa. Kerja dengan hati yang senang," imbuhnya.

Yasser menilai bahwa selera humor bisa diperkuat dengan menonton video komedi, pelatihan, dan praktik. Program magister Stanford Graduate School of Business bahkan membuat mata kuliah Humor: Serious Business yang diampu Jennifer Aaker dan Naomi Bagdonas.

IHIK3 merupakan lembaga kajian humor yang didirikan Seno Gumira Ajidarma, Danny Septriadi, dan Darminto Sudarmo. Oleh sebab itu, angka 3 dalam nama IHIK3 semacam representasi ketiga pendiri tersebut. Lembaga ini berusaha memasyarakatkan humor dan menghumorkan masyarakat supaya menjadi Indonesia yang lebih jenaka.

228