Home Gaya Hidup Kembang Duka, Dakwah Ramadan Dokter Kecantikan Usai Covid

Kembang Duka, Dakwah Ramadan Dokter Kecantikan Usai Covid

Solo, Gatra.com– Dokter kecantikan terkemuka di Solo, Khoirul Hadi, menciptakan lagu berjudul 'Kembang Duka' saat menjalani isolasi mandiri di rumah sakit. Lagu ini akan dirilis saat Ramadan dalam satu album lagu-lagu dakwah oleh grub band Assahlan.

Selain 'Kembang Duka', tembang-tembang dalam album bertajuk 'Assahlan' itu adalah 'Puasa', 'Zakat', 'Sahur', 'Subuh' dan 'Tahajud'.

”Master piece-nya memang Kembang Duka karena lagu ini benar-benar saya tulis saat diisolasi di ICU,” kata Hadi saat jumpa pers peluncuran album tersebut di Atria Eatery & Lounge, Solo, Kamis (8/4) malam.

Hadi menceritakan perjuangannya menciptakan lagu dengan mencatat setelah mendapat inspirasi saat didera Covid-19.

”Saat itu kondisi saya sudah benar-benar lemas. Untuk menyobek obat dari bungkusnya saja sudah sangat sulit. Makanya saya berjuang keras untuk membuat catatan di HP. Sebab pikiran sudah ke mana-mana,” jelas Hadi.

Dia berharap 12 lagu dalam album ini bisa memberi pesan moral bagi pendengar. Lagu-lagu ini sekaligus menjadi dakwah menjelang bulan Ramadan.

”Harapannya lagu ini bisa didengarkan dan sekaligus menjadi salah satu upaya dakwah. Sebab dalam tiap lagu pasti saya sisipkan ayat Al-Quran,” katanya.

Bayu Randu selaku founder Music Blast menambahkan, lagu-lagu dalam album Assahlan relatif berbeda dibanding mayoritas lagu religi.

“Musiknya kekinian, khas anak muda dan modern. Biasanya lagu religi identik dengan nada-nada yang kaku. Lagi pula banyak ornamen-ornamen dari berbagai daerah di Nusantara yang disisipkan dalam lagu ini menjadikan lagu ini kaya,” kata dia.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Ganjar Pranowo hadir secara virtual untuk mengapresiasi lagu karya Hadi. Menurutnya, album tersebut bernuansa religi dan bergaya Nusantara. Apresiasi lain datang dari presenter kondang Helmi Yahya yang hadir pula secara virtual.

Dokter Khoirul Hadi dikenal masyarakat setelah mengampanyekan gerakan 'Aksi Donor Plasma Konvalesen (Akdoplak)'. Dia mengampanyekan gerakan ini setelah sembuh dari Covid-19 karena menggunakan terapi plasma konvalesen.

153