Home Teknologi PostgreSQL Usik Pasar 'Software Database' Berbayar

PostgreSQL Usik Pasar 'Software Database' Berbayar

Jakarta, Gatra.com – Banyak perusahaan besar mulai memperhitungkan eksistensi piranti lunak (sofware) Open Source seperti PostgreSQL seiring kian canggihnya tekonologi dan banyaknya perusahaan mengandalkan piranti tersebut.

CEO Equnix Business Solutions, Julyanto Sutandang, pada Senin (26/4), menyampaikan, hal itu mengusik sejumlah perusahaan piranti lunak besar di pasaran piranti database berbayar.

Mau atau tidak, lanjut dia, mereka merangkul sistem Open Source agar kompatibel dengan layanannya. Mereka berupaya mengakomodir kemudahan integrasi software-nya dengan Open Source.

CEO dari perusahaan penyedia solusi teknologi informasi di Asia Tenggara, salah satunya PostgreSQL, itu mengungkapkan bahwa kini banyak perusahaan besar telah banyak mengadopsi aplikasi berbasiskan Open Source, alih-alih menggunakan yang proprietary. Hal ini dipicu salah satunya karena mulai banyak kesadaran perusahaan tersebut akan bahayanya vendor lock-in.

"Dalam mengimplementasikan teknologi berbasis Open Source tersebut, khususnya untuk Database Transactional, banyak industri menggunakan PostgreSQL," ungkapnya.

Menurut Julyanto, PostgreSQL mampu menangani transaksi dalam jumlah besar secara bersamaan (high concurrency and high performance transaction system), memiliki fitur fitur enterprise yang sangat dibutuhkan Industri seperti Parallel Query, Json Search and Index, mengakses database asing (Foreign Database), High Availability, Load Balancing, dan masih banyak lagi.

Di sektor perbankan misalnya, tuntutan efisiensi dan intensitas persaingan yang semakin meningkat menyebabkan lembaga keuangan terus bergerak ke arah transformasi digital. Beberapa bank menginvestasikan dananya untuk memanfaatkan kemajuan teknologi dengan menggunakan Open Source. Tren global juga menunjukan bahwa perusahaan kelas dunia memanfaatkan Open Source PostgreSQL untuk sistem data base-nya.

Indikator lainnya bahwa kekuatan Open Source semakin diperhitungkan, adalah ketika software berbayar semakin terbuka untuk terintegrasi dengan Open Source. Sebut saja kehadiran software GoldenGate milik Oracle sebagai salah satu contohnya.

PostgreSQL tentu saja jadi incaran raksasa manufacture software, mengingat PostgreSQL merupakan RDBMS Open Source tercanggih di dunia, sudah banyak dipergunakan di kalangan industri bisnis terkemuka, seperti perbankan dan telekomunikasi.

PostgreSQL dikembangkan lebih dari 30 tahun oleh komunitas global yang terdiri dari ribuan pengguna, kontributor, perusahaan, dan organisasi. Sehingga tidak heran apabila banyak perusahaan berpindah ke PostgreSQL karena berbagai keunggulan yang ditawarkan seperti fitur berkelas Enterprise, integritas data yang mumpuni, serta memiliki kinerja tinggi dalam mengolah data transaksi yang masif.

Menurutnya, barangkali itulah yang mengusik perusahaan software manajemen database berbayar, sehingga mau tidak mau harus merangkul PostgreSQL untuk terintegrasi, bahkan kompatibel dan berjalan di layanan mereka.

Kekuatan Open Source menurut Julyanto, penggunaan PostgreSQL lebih andal, stabilitas tinggi berkat arsitektur enterprise yang sudah teruji dalam industri, dan memiliki economic scale yang tinggi tidak hanya dari biaya akuisisi dan operasi saja, namun juga Total Cost of Ownership (TCO) secara keseluruhan.

Penggunaan PostgreSQL juga menghilangkan kerumitan perawatan, risiko support yang tidak memiliki kompetensi (PostgreSQL didukung secara profesional serta memiliki dukungan sumber daya ahli yang teruji), dan risiko lainnya yang dapat berakibat pada risiko bisnis.

Di luar semua keunggulan itu, yang jauh tak kalah pentingnya dari penggunaan software Open Source menurut Julyanto, adalah kemandirian. Ia mengatakan, dengan menggunakan Open Source, kitalah pemilik dari software tersebut, tidak ada ketergantungan terhadap entitas lain dan tidak ada paksaan maupun kepasrahan karena tidak memiliki pilihan.

"Dengan kata lain, software Open Source telah memberikan kebebasan, pilihan, keterbukaan, kemerdekaan, tanpa ada ketergantungan terhadap vendor," ujarnya dalam keterangan pers.

Terlebih, lanjut Julyanto, saat ini Open Source mulai banyak menjadi solusi alternatif di banyak infrastruktur teknologi informasi dan memberikan penghematan biaya lebih baik, secara terhitung maupun tidak.

Alhasil, manfaat terbesar menggunakan Open Source adalah kebebasan, seperti janji yang disampaikan oleh Open Source itu sendiri, dan sesuatu yang tidak dikenal dalam dunia software propietary atau berbayar.

1097