Jakarta, Gatra.com- Institusi riset IFG Progress yang diinisiasi oleh Indonesia Financial Group sebagai holding BUMN Perasuransian dan Penjaminan resmi diluncurkan pada Rabu, (28/4).

Dewan Penasihat IFG Progress, Agus Martowardojo, mengungkapkan bahwa lembaga ini ingin mendongkrak industri keuangan Indonesia agar bisa menerobos industri global.

“Alasan dibangunnya IFG Progress ini adalah komitmen negara untuk membangun jasa industri keuangan yang kuat, berdaya saing tinggi, dan mampu bersaing di industri global,” ujar Agus saat menjadi salah stau pembuka dalam webinar bertajuk IFG Progress Launching: Toward Stronger Financial Industry in Indonesia, Rabu, (28/4).

Dalam pandangan Agus, Indonesia akan menduduki posisi lima teratas dunia sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar pada tahun 2040-2045. “Jadi, jika Indonesia akan menjadi negara dengan GDP terebsar di dunia, tentu kita semua harus merepons dan memperisapkan diri untuk mengarah ke situ,” ujarnya.

Saat ini, menurut Agus, industri jasa keuangan Indonesia masih mengalami banyak permasalahan. Di tingkat ASEAN saja, Indonesia masih tertinggal. “Apa yang terjadi mengenai pendalaman pasar keuangan Indonesia dibandingkan negara-negara di ASEAN seperti Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina, kita masih lebih rendah. Artinya kita harus membuat pasar keuangan kita lebih dalam,” jelas Agus.

Agus mengatakan bahwa kalau dibandingkan dengan total besaran asuransi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di negara-negara ASEAN tersebut, Indonesia masih jauh di bawah. Oleh karena itu, ia berharap hadirnya IFG Progress bisa berperan untuk bisa memajukan industri asuransi yang tumbuh secara kuat, seimbang, dan berkelanjutan.