Home Ekonomi Kemenkop Matangkan Pendirian Rumah Produksi Nanas Subang

Kemenkop Matangkan Pendirian Rumah Produksi Nanas Subang

Subang, Gatra.com – Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM terus mematangkan persiapan untuk mendirikan rumah produksi bersama (factory sharing) olahan Nanas. Buah ini merupakan hasil perkebunan yang paling dominan di Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar).

Sekretaris Kementerian Koperasi (Sesmenkop) dan UKM, Arif R. Hakim, mengatakan, untuk mendirikan rumah produksi bersama tersebut, pihaknya melakukan kunjungan lapangan ke Koperasi Produsen Singgalang Sari Maju di Kampung Mekarsari, Desa Sarireja, Kecamatan Jalancagak, Subang, pada Minggu (9/5).

Arif melakukan kunjungan kerja lapanan tersebut bersama Deputi UKM Kemenkop dan UKM, Hanung H Rachman, juga dihadiri jajaran pejabat Pemerintah Kabupaten Subang. Kunjungan lapangan ini menindaklanjuti arahan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.

"Sesuai arahan Menkop Bapak Teten Masduki yang berkunjung ke Subang tiga bulan lalu dan membahas kerja sama industri olahan produk unggulan di Kabupaten Subang. Pada waktu itu disepakati, nanas yang sebagai prioritas produk olahan yang akan dikerjakan," kata Arif.

Kabupaten Subang merupakan salah satu sentral nanas di Tanah Air dan mensuplai 90% produksi nanas di Jabar. Produknya banyak tetapi harganya tidak stabil, terlebih saat panen raya. Karena itu, perlu dibantu industri olahan agar UMKM bisa naik kelas dengan adanya produk olahan nanas.

"Harapannya para pelaku di bidang pertanian bisa dihimpun dalam satu wadah koperasi dan koperasinya memiliki usaha industri olahan," katanya.

Arif melanjutkan, pihaknya akan melakukan kajian skala ekonomi, termasuk berapa kolompok usaha minimal, berapa luas lahan untuk menanam nanas di Subang, dan berapa kelomok tujuannya agar terjaga kontinuitas produksi.

"Saya juga berharap yang saat ini dikerjakan untuk membangun industri olahan segera terwujud. Kalau biayanya tidak terlalu besar dan kompleksitasnya tidak terlalu banyak, saya optimistis factory sharing bisa didirikan pada tahun 2021 ini," kata Arif.

Sementara itu, Hanung menyampaikan mengenai persoalan teknis. Pihaknya akan melakukan beberapa langkah, di antaranya, tim dari Kemenkop dan UKM serta pihak terkait akan melakukan persiapan, mulai dari mengecek lokasi, melihat ke ekonomiannya, dan lain sebagianya. "Termasuk juga mengenai pengelolaannya nanti ke depan," ucapnya.

Hanung mengatakan, telah memiliki beberapa model bisnis yang telah dicoba. Salah satunya dengan menggandeng BUMN. Beberapa kajian dilakukan juga upaya menghindari perlatan yang telah diberikan namun tidak digunakan.

"Kami akan melakukan kajian perisiapan dan sebagainya. Kita harapkan sebagaiman dikatakan Pak Sesmen tahun 2021, bisa dilaksanakan kalau kompleksitas dan biayanya [tidak] terlalu besar," paparnya.

Ia pun menjelaskan akan mencoba institusi-institusi lain yang punya program yang sama agar lebih terarah setelah kajian dilaksanakan. Adapun untuk market jangka pendek, kata Hanung, pihaknya akan mencoba mempertemukan platform- platform yang ada.

"Untuk kajian, Kemenkop dan UKM akan menggandeng BPPT, untuk melihat ketepatan teknologi yang digunakan," kata Hanung dalam siaran pers.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Subang, Asep Nuroni, berharap Kemenkop dan UKM bisa membantu mengembangkan koperasi di Subang agar bisa lebih mandiri. "Dalam arti, sebagai produsen juga sebagai pemasar itu sendiri," katanya.

Adapun kaitan dengan factory Subang, Asep mengatakan bahwa Pemkab Subang akan fokus pada penyiapan lahan. "Jadi kita concern dalam perluasapan lahan. Kita manfaatkan lahan yang tidur dan dikerjaksamakan dengan BUMD yang ada," ungkapnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Kadis Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Subang, Dadang Kurnianudin; Sekdis DKUPP, Suwitro; Kabid Koperasi, Ahmad Sudrajat; Kabid UMKM, Dedeh Efendi; Kasi Kelembagaan dan Diklat, Kasi Pengembangan dan kemitraan Usaha Koperasi; Kasi Pembiayaan UMKM; Sekmat Jalancagak, dan Ketua Koperasi produsen Singgalang Sari Maju, F. Rizal Ali.

245