Home Kesehatan Jatah Vaksin Dua Hari, Ludes Sejam di RS Mardi Rahayu Kudus

Jatah Vaksin Dua Hari, Ludes Sejam di RS Mardi Rahayu Kudus

Kudus, Gatra.com - Vaksinasi Covid-19 bagi warga di RS Mardi Rahayu Kudus, Jawa Tengah langsung diserbu masyarakat. Bahkan, alokasi vaksin yang harusnya diperuntukkan untuk dua hari, ludes dalam waktu satu jam di rumah sakit tersebut. Karena tingginya minat warga. Apalagi kabupaten berjuluk Kota Kretek, tengah mengalami ledakan kasus pasca libur Lebaran.
 
Direktur Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus, dr Pujianto mengatakan, dari kuota 250 vaksin per hari. Lantaran antusiasme warga sangat tinggi, pihaknya pun menambah lagi kuota 250 lagi yang harusnya diperuntukkan untuk besok. Hal ini dilakukan, semata agar masyarakat yang terlanjur mengantre tidak kecewa.
 
"Respon masyarakat sangat tinggi untuk vaksinasi ini. Satu jam sudah habis. Vaksin ini hanya diperuntukan bagi masyarakat yang ber-KTP Kudus saja yang berusia 18 tahun ke atas," ujarnya, Kamis (10/6).
 
Diketahui sebelumnya, jika pemerintah pusat mendistribusikan sebanyak 50.000 dosis vaksin ke Kudus karena tingginya kasus Covid-19. Dari jumlah tersebut, pihak RS Mardi Rahayu sementara ini mengambil 5.000 dosis vaksin yang ditujukan kepada masyarakat umum. "Kalau sudah habis (5.000 vaksin) dan di Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus masih ada, akan segera kami ambil," imbuhnya.
 
dr Pujianto menyebut, memiliki teknik khusus untuk mengantisipasi kerumunan massa saat vaksinasi berlangsung. Yakni mengatur jam pendaftaran dan vaksinasi, serta mengatur antrean sedemikian rupa agar tidak terfokus di satu titik.
 
Agar protokol kesehatan (Prokes) dapat dijalankan dengan maksimal. Pihaknya juga mendapatkan bantuan berupa tenaga tambahan 17 personel dari Kesehatan Daerah Militer (Kesdam) IV Diponegoro. Baik, untuk empat dokter maupun tenaga lainnya. Sehingga proses vaksinasi bisa berjalan cepat.
 
"Kita membuat sistem antrean agar tidak terjadi kerumunan. Sehingga masyarakat tinggal datang sesuai waktu dan nomor urutnya. Kita terapkan protokol kesehatan secara ketat," jelasnya.
 
Ditambahkan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan adanya kasus Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dari ratusan masyarakat yang divaksin Covid-19 pada hari ini.

 

2002