Home Kesehatan Puncak Baru Corona di Yogya, Bayi Turut Jadi Korban

Puncak Baru Corona di Yogya, Bayi Turut Jadi Korban

Yogyakarta, Gatra.com - Tepat empat pekan setelah Lebaran, Kamis (10/6), kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai puncak baru dengan tambahan 455 kasus. Dalam sehari, 9 warga meninggal, termasuk bayi perempuan. 

Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Berty Murtiningsih mengumumkan kasus Covid-19 di DIY bertambah 455 kasus, Kamis. Jumlah itu diperoleh dari 1.402 orang yang menjalani tes PCR sehingga positivty rate mencapai 32,5%. "Total kasus terkonfirmasi di DIY menjadi 47.432 kasus," ujarnya.

Tambahan 455 kasus itu menjadi puncak dan rekor baru untuk jumlah kasus dalam sehari. Sesuai data harian Pemda DIY, rekor sebelumnya tercatat pada lima bulan silam, 22 Januari, dengan 478 kasus sehari. 

Selama beberapa hari belakangan sejak Lebaran, kasus Covid-19 di DIY terus meninggi. Sejak 1 Juni, berturut-turut jumlah kasus per hari sesuai data Pemda DIY adalah 219, 268, 206, 299, 150 295, 253, 237, dan 304 kasus. Padahal pada Lebaran lalu jumlah penderita baru kurang dari 100 kasus per hari.

Dengan rekor baru 455 kasus tersebut, sebaran kasus terbanyak ditemukan di Kabupaten Sleman dengan 161 kasus. Setelah itu Bantul 120 kasus, Kota Yogyakarta 74 kasus, Gunungkidul 58 kasus, Kulonprogo 42 kasus.

Kasus tersebut kebanyakan diketahui setelah pelacakan kontak kasus positif hingga ditemukan 338 kasus. Kasus juga dilaporkan dari hasil periksa mandiri yakni 86 kasus. Pemda DIY juga menemukan Covid-19 pada 4 pelaku perjalanan luar daerah dan 2 tenaga kesehatan. "Belum ada info riwayat 25 kasus," kata Berty.

Berty juga menjelaskan sebanyak 233 penderita Covid-19 telah sembuh dalam sehari. "Total sembuh menjadi 43.224 kasus," ujarnya. Adapun 2.960 orang menjadi kasus aktif yang masih harus dirawat dan isolasi mandiri.

Namun, sebanyak 9 orang meninggal dunia dalam status Covid-19. Mereka terdiri atas lima lansia 62-89 tahun, tiga pra-lansia 57-59 tahun, bahkan seorang bayi perempuan kurang dari 1 tahun. "Total kasus meninggal menjadi 1.248 kasus," kata Berty.

391