Home Kesehatan Seorang Pasien Covid-19 di Kota Tegal Dicurigai Terpapar Varian Baru

Seorang Pasien Covid-19 di Kota Tegal Dicurigai Terpapar Varian Baru

Tegal, Gatra.com - Seorang pasien positif Covid-19 di Kota Tegal, Jawa Tengah dicurigai terpapar virus corona varian baru. Dinas Kesehatan setempat bakal mengirim sampel swabnya untuk pemeriksaan sekuens genomik.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari mengatakan, seorang pasien positif Covid-19 dicurigai terpapar Covid-19 varian baru karena memiliki riwayat perjalanan dari Kota Semarang sebelum terpapar.

"Nanti coba kita lihat CT (cycle threshold) valuenya berapa. Kalau rendah, nanti kita ambil sampel untuk pemeriksaan sekuens genomik. Nanti dikirim ke laboratorium UGM atau laboratorium Kemenkes di Jakarta," kata Prima, Sabtu (19/6).

Menurut Prima, indikasi sudah munculnya penyebaran Covid-19 varian baru antara lain adanya orang yang pernah positif Covid-19 kembali terpapar, dan adanya orang yang sudah divaksin kemudian positif Covid-19. Selain itu, riwayat bepergian orang tersebut juga perlu ditelusuri terlebih dahulu.

Prima mengaku sudah meminta kepada rumah sakit dan puskesmas-puskesmas untuk memperhatikan riwayat pasien positif Covid-19 untuk mengantisipasi kemungkinan sudah adanya penyebaran Covid-19 varian baru di Kota Tegal.

"Saya minta memperhatikan betul riwayat pasien. Apa habis bepergian, apa sudah dua kali divaksin, dan apakah pernah terpapar. Kalau salah satu unsur memenuhi, kita periksa CT valeunya. Kalau rendah, artinya di bawah 25 perlu kita curigai, jangan-jangan varian baru. Sejauh ini yang dicurigai satu itu, yang pasien dari Semarang, tapi kita perlu lihat lagi CT valuenya," jelas Prima.

Prima mengungkapkan, jumlah kasus Covid-19 masih terus menunjukkan peningkatan. Hingga Sabtu (19/6), jumlah kasus positif warga Kota Tegal mencapai 2.603 orang.

Dari jumlah kasus akumulasi selama pandemi tersebut, 245 orang di antaranya merupakan kasus aktif. Terdiri dari 43 orang dirawat dan 202 orang isolasi mandiri.

"Penambahan kasus pasca Lebaran ini banyak banget, lebih banyak dari akhir tahun lalu. Kasus aktifnya paling banyak klaster keluarga," sebut Prima.


 

1923