Home Hukum Usai Antar Hewan Kurban, Pikap Jadi Korban Lempar Batu

Usai Antar Hewan Kurban, Pikap Jadi Korban Lempar Batu

Kendal, Gatra.com- Usai mengantarkan hewan kurban, mobil pikap bernomor polisi G 8047 AC yang dikemudikan Sumpeno 41 tahun warga RT 02/01 Desa Magersari Patebon Kendal Jawa Tengah, menjadi korban pelemparan batu oleh orang tak dikenal. Kasus pelemparan batu yang kerap terjadi sejak tahun 2020 lalu kini menimpa Sumpeno di Jalan Pantura masuk Desa Sumberejo Kaliwungu.

Sumpeno mengatakan, akibat dilempar batu orang tak dikenal, kaca mobil bagian depan pecah berantakan. Tak hanya itu, lemparan batu yang sangat keras juga menembus kaca bagian belakang hingga pecah berkeping-keping.

Tak ada korban jiwa atas aksi yang menimpa Supeno, hanya saja, mata sebelah kanan Sumpeno bengkak. "Mata saya bengkak karena terkena pecahan kaca," kata Sumpeno, Selasa (20/7).

Ia menuturkan, saat dilempar batu oleh orang tak dikenal, ia kaget dan menyempatkan diri turun dari mobil mencari pelaku pelempar batu mobil yang dikemudikannya. Namun setelah dia cari di sekitar lokasi pelemparan, dirinya tak menemukan seorang pun disekitar lokasi kejadian. Menurut pengakuan Sumpeno, aksi lempar batu yang menimpanya terjadi saat dirinya hendak pulang usai mengantarkan hewan kurban sekitar jam 6 pagi sebelum Pom Bensin Sumberejo. "Tau-tau mobil saya dilempar, saya kaget sekali," ujarnya.

Sesaat setelah terjadi pelemparan, Sumpeno mendatangi Kantor Mapolres Kendal untuk melaporkan peristiwa yang baru dialami agar cepat terungkap.

Mengetahui kembali terjadi kasus pelemparan batu pada mobil yang melintas di jalur Pantura tepat hari raya kurban membuat Wakil Bupati Kendal Basuki prihatin. "Ini sangat memprihatinkan. Saya berharap semoga aparat kepolisian segera bisa menangkap para pelaku yang sudah meresahkan banyak masyarakat," kata Basuki.

Ia juga meminta masyarakat untuk turut berperan membantu aparat kepolisian agar pelaku segera tertangkap. Dikatakan Basuki, kasus pelemparan batu oleh orang tak dikenal yang menimpa mobil saat melintas jalan Pantura sudah berkali-kali terjadi. "Kiranya aparat bersama dengan masyarakat bisa bersama-sama untuk mengawasi dan mencari pelaku sehingga kejadian yang meresahkan seperti ini tidak kembali terjadi," ungkapnya.

 

1066