Home Milenial Nadiem Ajak Anak-Anak Tanah Air Ikut Kontes Cinta Lagu Anak

Nadiem Ajak Anak-Anak Tanah Air Ikut Kontes Cinta Lagu Anak

Jakarta, Gatra.com - Memperingati Hari Anak Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menggelar Kontes Kita Cinta Lagu Anak (KILA). Berkaca pada antusiasme masyarakat yang tetcernin dari 1.200 peserta yang ikut pada gelaran pertama tahun 2020, diharapkan di tahun ini pun kontes ini juga menyedot antusiasme yang sama.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menyebut bahwa antusiasme kontes KILA di tahun 2020 silam menjadi bukti bahwa anak-anak Indonesia tetap bisa kreatif meski dalam situasi pandemi. Penyaluran kreatifitas melalui kegiatan positif yang menggembirakan pun diharapkan Nadiem kembali muncul di gelaran tahun 2021 ini.

"Saya mengajak anak-anakku di seluruh Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam KILA 2021. KILA adalah ajang pembelajaran dan berkebudayaan yang sangat baik. Karenanya saya juga mengajak sekolah- sekolah dan para pendidik untuk mensosialisasikan ajang ini," kata Nadiem dalam sambutannya di Konferensi Pers daring, Jumat (23/7).

Sementara itu, ditambahkan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, sejatinya lagu anak Indonesia menjadi salah satu media untuk membantu anak-anak menjadi akrab dengan identitasnya, menumbuhkan rasa percaya diri, dan bangga sebagai anak Indonesia. Dan lewat ajang ini, Pihaknya berupaya mengembalikan masa kanak-kanak agar berkembang secara wajar di masa pandemi

"Juga guna memupuk jati diri dengan mengenal dan menyanyikan lagu anak berbahasa Indonesia," tutur Hilmar.

Dari masa ke masa, ajaran nilai-nilai budi pekerti luhur disisipkan oleh para pencipta lagu anak ke dalam lagu-lagu yang mereka ciptakan. Termasuk ajaran tentang cinta kasih pada keluarga dan sesama, alam Indonesia, kehidupan flora dan fauna, bahkan tentang adat dan budaya, seperti yang dimuat dalam lirik lagu Dolanan.

"Nilai-nilai tersebut adalah prinsip dasar yang diperlukan seorang anak untuk mengenal identitas diri sebagai anak Indonesia. Ini adalah bekal penting untuk seorang anak tumbuh berkembang menjadi manusia berbudi luhur, peduli pada sesama, dan mencintai bangsanya," tandasnya.


 

51