Home Milenial Guru Diprioritaskan Segera Terima Vaksinasi agar PTM Sukses

Guru Diprioritaskan Segera Terima Vaksinasi agar PTM Sukses

Jakarta, Gatra.com - Kesuksesan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang akan dilaksanakan di daerah level 1, 2 dan 3 dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) perlu didukung banyak faktor, salah satunya mendorong vaksinasi, terutama bagi para guru.

“Guru merupakan frontliners atau garda terdepan di sektor pendidikan. Sangat penting untuk memastikan keselamatan mereka kalau PTM terbatas segera dilaksanakan. Mendorong anak usia 12-17 untuk vaksinasi juga dapat dilakukan beriringan,” kata Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Latasha Safira, Jumat (27/8).

Ia menambahkan, walaupun vaksinasi sudah diprioritaskan untuk para guru, sektor pendidikan tidak boleh berpuas diri karena peluang penularan Covid-19 tetap ada. Distribusi vaksin juga belum merata karena Indonesia masih memprioritaskan daerah-daerah dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi. Ini berpotensi besar berdampak pada proses vaksinasi guru dan anak di berbagai daerah di Indonesia. Dapat diperkirakan bahwa perkembangan proses vaksinasi akan berbeda-beda di tiap daerah, dan akan berpengaruh pada kesiapan tiap daerah dalam melakukan PTM terbatas.

“Pemerintah juga perlu memperhitungkan adanya kemungkinan guru-guru yang belum terdata dalam skema vaksinasi, akibat data yang belum diperbaharui secara berkala. Kemendikbud Ristek perlu berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengetahui perkembangan proses vaksinasi, dan membantu memberikan asistensi bagi Dinas Pendidikan yang membutuhkan, terang Latasha.

Sekolah, menurut Latasha, juga perlu memastikan terpenuhinya beberapa poin yang disebutkan dalam SKB 4 menteri mengenai daftar periksa kesiapan sekolah, yaitu ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan, akses kepada fasilitas pelayanan kesehatan, kesiapan menerapkan wajib masker, adanya alat pengukur suhu thermogun dan memiliki pemetaan tentang warga satuan pendidikan.

“Sekolah-sekolah perlu diarahkan untuk mengidentifikasi siswa serta orang tua/anggota keluarga yang memiliki penyakit bawaan ini. Mereka yang teridentifikasi sebaiknya tidak diwajibkan untuk mengikuti PTM,” katanya.

Dikatakan bahwa penutupan sekolah yang sudah berjalan lebih dari satu tahun telah banyak membawa dampak bagi peserta didik, seperti hilangnya kemampuan peserta didik dalam belajar (learning loss), peningkatan angka putus sekolah (school dropouts), serta penurunan kesehatan mental mereka dan juga guru.

126