Home Gaya Hidup Anggota DPR dari PKS: Dunia Digital untuk Berkreasi, Bukan Merumpi & Hiburan Tak Produktif

Anggota DPR dari PKS: Dunia Digital untuk Berkreasi, Bukan Merumpi & Hiburan Tak Produktif

Yogyakarta, Gatra.com -  Anggota Komisi I DPR RI asal Daerah Istimewa Yogyakarta, Sukamta, meminta generasi muda lebih produktif dalam memanfaatkan dunia digital yang berkembang pesat. Empat tahun ini, anak muda yang aktif di dunia digital meningkat siginifikan.
 
"Sekarang, semua harus beradaptasi dan dipaksa hidup dalam dunia digital. Siapa yang bisa bertahan, tak akan mati. Anak-anak muda mau tak mau harus bertahan dan terus berkembang," kata Sukamta dalam rilis kepada Gatra.com, Minggu siang (26/9).
 
Terlebih selama pandemi ini, Sukamta menyebut, semakin banyak anak muda yang masuk ke dunia digital untuk kepentingan bisnis hingga pendidikan.
 
Data Badan Pusat Statistik (BPS)  2017 menyatakan kalangan milenial usia 19-34 tahun yang menjadi wirausahawan mampu memberi penghasilan senilai Rp11,2 triliun.
 
"Kita berharap teknologi informasi dioptimalkan untuk kewirausahaan. Dunia digital harus dimanfaatkan untuk hal-hal positif dan berkreasi, bukan menjadi wadah merumpi dan ajang hiburan tak produktif," kata politisi dari PKS ini.
 
Namun Sukamta meminta kalangan anak muda harus menjawab tantangan globalisasi yang diikuti kemajuan teknologi informasi dan digital. Pesatnya teknologi informasi telah menjadikan bumi layaknya kampung kecil dan segala hal terkoneksi secara mudah.
 
Akibatnya, dunia digital menghadirkan infiltrasi kebudayaan global ke negara berbeda. Setiap  negara akan membuat standar atau nilai berbeda untuk tiap perilaku yang dihadirkan oleh teknologi informasi.
 
"Untuk mempertahankan anak-anak muda mereka dari serangan perilaku dari luar maka nilai budaya harus menjadi tameng pelindung. Nilai budaya dan kebangsaan haruslah disebarkan lewat media yang sama. Diperlukan rekayasa oleh konten creator untuk menyebarkan nilai-nilai itu guna melahirkan kecerdasan ditigal," kata Sukamta.
 
Pentingnya nilai kebudayaan dan kebangsaan dalam dunia digital ini disampaikan Sukamta dalam dua seminar daring pada Jumat (24/9) dan Sabtu (25/9). Seminar tersebut bertema 'Pengembangan Kewirausahaan pada Masa Pandemi: Digital Marketing & Branding' dan 'Tantangan Budaya dalam Melawan Globalisasi'.
 
Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa, Widodo Muktiyo, yang menjadi narasumber seminar, mengatakan globalisasi yang semakin pesat perlu dilawan dukungan kemajuan teknologi digital.
 
"Nilai-nilai kebudayaan dan kebangsaan menjadi modal penting dalam perkembangan globalisasi," ujarnya.
242