Home Gaya Hidup Hilmar Farid Bicara soal Kesehatan Mental Anak di Festival Film Sains 2021

Hilmar Farid Bicara soal Kesehatan Mental Anak di Festival Film Sains 2021

Jakarta, Gatra.com - Goethe Institut kembali menggelar Festival Film Sains (Science Film Festival) di Indonesia pada tahun ini yang akan digelar secara daring mulai dari 12 Oktober-30 November 2021.

Karena pandemi Covid-19 masih melanda, festival film Goethe Institute kali ini mengambil tema “Kesehatan dan Kesejahteraan”. Tema tersebut diharapkan bisa memperhatikan sisi kesehatan (health) dan kesejahteraan (well-being) anak-anak selama pandemi.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid, ikut angkat bicara soal tema tersebut. Menurutnya, tema tersebut amat relevan dengan kondisi kesehatan yang melanda dunia global saat ini akibat dari merebaknya pandemi Covid-19.

“Salah satu pokok yang kita hadapi sekarang secara global, bukan hanya di Indonesia, memang adalah masalah kesehatan,” ujar Hilmar dalam konferensi pers virtual yang digelar pada Selasa, (12/10/2021).

Namun, Hilmar mengingatkan bahwa pada situasi saat ini, yang perlu diperhatikan bukan hanya soal kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan psikis. “Bukan hanya kesehatan fisik yang kita bicarakan, tetapi juga kesehatan mental,” ujarnya.

“Jadi, pilihan tema pada kesehatan dan kesejahteraan bukan hanya tepat waktu, tetapi juga masuk langsung kepada relung yang sangat penting dalam kehidupan kolektif kita. Bukan hanya Indonesia, tetapi juga secara global,” ujar Hilmar.

Senada dengan Hilmar, Kepala Bagian Kebudayan dan Pers Kedutaan Besar Republik Federal Jerman, Matthias Müller, juga menekankan betapa pentingnya kesejahteraan anak-anak.

“Tak bisa dimungkiri lagi bahwa anak-anak adalah harta karun paling berharga dalam masyarakat kita. Ada yang patut lebih diperhatikan ketimbang infeksi virus. Penting juga untuk fokus terutama pada masalah mental yang disebabkan oleh isolasi, kecemasan terhadap orang lain dan masa depan, depresi, dan lainnya,” ujar Müller.

Manajer Science Film Festival Indonesia, Elizabeth Soegiharto, menyampaikan bahwa acara tahunan ini akan menjangkau siswa siswi SD-SMA di 52 kabupaten/kota di Indonesia. Festival tahun ini membawa 17 film internasional yang berasal dari 22 negara di dunia.

Sejumlah 17 film yang ditayangkan di Indonesia tersebut berasal dari Afrika Selatan, Belanda, Brazil, Jerman, Portugal, dan Thailand yang telah dialihsuarakan ke dalam bahasa Indonesia. Kategori film-film tersebut adalah sebagai berikut: edu-tainment keluarga, ilmu pengetahuan alam, ilmu hayati, dan teknologi, film pendek non-verbal, dan sains.

Hilmar berharap Science Film Festival 2021 ini bisa menjadi inspirasi. Pengangkatan tema-tema tersebut barangkali sepintas tampak berat, terlalu saintifik atau ilmiah. Akan tetapi, ia yakin tujuan memerkuat perangai ilmiah di tengah masyarakat, terutama pada benak anak-anak Tanah Air, bisa tercapai apabila pendekatannya dilakukan dengan cara yang menyenangkan.

“Itu tentu akan sangat baik kalau didekati dengan cara-cara kreatif, memberi akses, memberi jalan, kepada anak-anak muda, untuk menikmati sains. Jadi, tidak hanya belajar sebagai bahan di sekolah, tetapi bisa betul-betul melihat kegunaan dan merasakan manfaatnya dengan cara-cara yang menyenangkan,” ujar Hilmar.


 

155