Home Ekonomi Terpuruk Karena Pandemi, Perajin Batik Bertahan Lapak Ganjar Jadi Pilihan

Terpuruk Karena Pandemi, Perajin Batik Bertahan Lapak Ganjar Jadi Pilihan

Purworejo, Gatra.com - Pageblug Covid-19 yang dimasukkan dalam kategori bencana non alam, membuat pelaku usaha, terutama UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) merasakan akibat buruknya. Terutama UMKM yang bergerak di bidang busana, khususnya batik.

Berbagai upaya dan stimulus dari pemerintah diluncurkan saat pembatasan kegiatan pada masa awal pandemi. Bagi perajin batik tulis khas Purworejo, Jawa Tengah, Dyah Wahyu Ristyani, pandemi membuat ia harus berfikir keras bagaimana bertahan.

"Pandemi yang berlangsung hampir dua tahun membawa dampak luar biasa bagi jalannya usaha. Karyawan terpaksa dirumahkan, angsuran menunggak dan dampak lainnya," kata Dyah, Jumat (19/11).

Pengrajin batik selama masa pandemi ini banyak yang menurun omsetnya. "Penurunan mencapai 75 persen. Tiga bulan pertama masa pandemi, penjualan berhenti total. Bulan berikutnya, kami mulai mengubah strategi, yaitu memberikan diskon harga. Setelah itu, Alhamdulillah mulai ada order," kata salah satu pengrajin batik Purworejo ini.

Pemilik Batik Dewa di Dusun Kesambi, Desa/Kecamatan Loano itu, kemudian mulai berinovasi dengan membuat motif sederhana yang tidak banyak menggunakan malam tetapi warna tetap cantik.

Beruntung, Pemprov Jawa Tengah memberikan order berupa pembuatan masker kain. Para pelaku usaha pun mendapatkan keringanan angsuran (holiday) untuk angsuran pinjaman di perbankan.

"Teman-teman pembatik lain kadang ada yang beralih sementara usaha kuliner," kata guru Bahasa Inggris di SMP Negeri 6 Purworejo itu.

Untuk meningkatkan kualitas SDM, pemilik brand 'Batik Dewa' ini juga pernah mengikuti pelatihan-pelatihan gratis yang diadakan oleh Pemprov Jateng. Antara lain, ia pernah ikut pelatihan digital marketing, pelatihan untuk ekspor dan sebagainya.

"Dengan pelatihan-pelatihan yang diberikan pemerintah, bisa meningkatkan kemampuan kami terutama di era serba digital ini. Hasilnya, sedikit banyak membantu kami dalam hal pemasaran. Bermanfaat, terutama masa susah seperti sekarang ini," katanya.

Sebagai pengusaha kecil, apa pun dilakukan oleh Dyah. "Pernah juga saya memanfaatkan akun Instagram Lapak Ganjar untuk promo Batik Dewa," ungkapnya.

Seperti diketahui, Instagram Lapak Ganjar dijadikan wadah bagi pengusaha UMKM di Provinsi Jawa Tengah yang ingin usahanya dipromosikan oleh Gubernur Ganjar Pranowo. Akun itu juga yang dipakai Dyah untuk promosi batiknya agar lebih dikenal masyarakat luas, tidak hanya di Purworejo.


 

1072