Pati, Gatra.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menyebutkan ada sebanyak 10 kecamatan di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani yang terendam banjir pada musim penghujan tahun ini.
Kepala BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya mengatakan, kesepuluh kecamatan itu adalah Gabus, Sukolilo, Pucakwangi, Tambakromo, Winong, Kayen, Pati Kota, Jakenan, Jaken, dan Kecamatan Wedarijaksa.
"Data dapat berubah-ubah sewaktu-waktu. Hingga malam ini, di 10 kecamatan itu, kebanyakan sudah surut," ujarnya kepada Gatra.com, Minggu (28/11) malam.
Rinciannya, untuk Kecamatan Gabus di Desa Gabus, Kecamatan Sukolilo di Desa Kasiyan. Sedangkan di Kecamatan Pucakwangi banjir terjadi di Desa Sokopuluhan, Tanjungsekar, Plosorejo, dan Tegalwero.
Sementara itu banjir juga terjadi di Kecamatan Tambakromo meliputi Desa Karangmulyo, Kedalingan, Angkatan Lor, Tambakromo, Tambaharjo, Sinomwidodo dan Desa Angkatan Kidul.
Di Kecamatan Winong ada tiga desa yang tergenang yakni Desa Karangsumber, Blingijati, dan Padangan. Kemudian di Kecamatan Kayen meliputi Desa Slungkep, Sumbersari, Kayen, dan Desa Srikaton.
Sedangkan di Kecamatan Pati banjir terjadi di Desa Mulyoharjo. Untuk Kecamatan Wedarijaksa di Desa Margorejo dan Desa Bumiayu. Di Kecamatan Jakenan hanya di Desa Glonggong. Terakhir di Kecamatan Jaken ada dua daerah yang terdampak yakni Desa Mojoluhur dan Trikoyo.
"Hari ini tidak hujan. Dipastikan [di sejumlah wilayah] tinggi muka air sudah surut, meski masih ada genangan," sebutnya.
Ia menyebutkan ada dua jenis banjir di Kabupaten Pati. Yakni banjir kiriman dari Pegunungan Kendeng yang menyebabkan banjir bandang. Dan banjir genanangan akibat melubernya air Sungai Silugonggo Juwana karena debit air terlalu tinggi.
"Hujan di daerah Kendeng terus turun ke bawah. Kalau banjir genangan biasanya oleh luapan Sungai Juwana," ungkapnya.
