Home Ekonomi Generasi Milenial Tidak Tertarik Jadi Petani, Ini Langkah BPN

Generasi Milenial Tidak Tertarik Jadi Petani, Ini Langkah BPN

Jakarta, Gatra.com - Untuk merealisasikan swasembada pangan yang diusung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandi, maka regenerasi petani harus dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pangan di Indonesia. 

Kurang berminatnya kaum milenial dalam dunia pertanian ini juga menjadi pertanyaan dalam debat Capres dan Cawapres putaran ke lima yangdigelar di Hotel Sultan Jakarta, Sabtu malam (13/4). 

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Alexander Yahya Datuk pun menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan pembahasan yang selalu dibahas di dalam rapat. Sebab, untuk membangkitkan semangat generasi muda untuk masuk ke dunia pertanian tidaklah mudah.

"Ini mengkhawatirkan ya, itu milenialnya sedikit lah. Sedangkan petani itu penting sekali, lalu bagaimana caranya kita bisa meningkatkan, mungkin salah satunya adalah mekanisasi dari peningkatan tekonologi pertanian yang memberikan nilai tambah," terangnya beberapa waktu lalu. 

Ia melanjutkan, pendekatan yang akan dilakukan adalah dengan cara membangun jiwa wirausaha dari pertanian itu sendiri. "Dia (petani) bisa meningkatkan produktivitas, dia bisa membuat produk turunan dari hasil pertanian dia sehingga dia bisa meningkatkan nilai tambah," tutur dia.

Dalam membangun jiwa bisnis para petani, nantinya, di dalam pemerintahan Prabowo-Sandi akan melakukan mobilisasi pertanian yang ada di Indonesia. Salah satu mengandalkan teknologi terkini.

"Menjual secara online, kita harus melangkahkan hal itu dan itu harus dilakukan secara konsisten dan komprehensif dan kita siap untuk itu," katanya. 

730