Jakarta, Gatra.com - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan bahwa bangsa Indonesia harus berani melakukan evaluasi terhadap pembangunan yang dijalankan selama ini. Bahkan dirinya mengajak agar Indonesia belajar dari Cina terkait upaya untuk menghilangkan kemiskinan masyarakat.

"Kita harus contoh seperti Republik Rakyat Tiongkok dalam 40 tahun, dia hilangkan kemiskinan 40 tahun. Kita harus contoh, berani belajar dari yang hebat," kata Prabowo dalam debat terakhir pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4).

Baca Juga: Prabowo Sebut Indonesia Tak Produksi Apa-Apa

Prabowo juga mengaku bahwa dirinya tidak menyalahkan Jokowi atas pembangunan yang dinilainya telah menyimpang dari filosofi bangsa. Menurut Prabowo, pembangunan yang menyimpang saat ini merupakan kesalahan semua anak bangsa.

"Jadi kembali lagi saya terus terang saja, saya tidak menyalahkan Pak Jokowi. Ini kesalahan kita sebagai bangsa dan sudah berjalan belasan, bahkan puluhan tahun, tapi kita harus berani mengoreksi diri kita salah jalan," ujar dia.

Baca Juga: Debat Terakhir Pilpres 2019, Jokowi Bicara Industrialisasi dan Prabowo Menyerang

Prabowo juga mengajak semua elemen masyarakat untuk kembali kepada UUD 1945. Dia meminta pemerintah menciptakan lapangan pekerjaan dan memastikan petani serta nelayan sejahtera.

"Ini kesalahan kita semua, jadi kita ini salah jalan. Kita harus kembali ke UUD 1945 Pasal 33, belajar yang baik. Kita harus berani merencanakan pembangunan industrialisasi, ciptakan lapangan pekerjaan, lindungi petani, lindungi nelayan," ujar Prabowo.

Hidayat Adhiningrat P.