Home Ekonomi Ini Taktik OJK Dorong Perkembangan Keuangan Berkelanjutan

Ini Taktik OJK Dorong Perkembangan Keuangan Berkelanjutan

Washington DC, Gatra.com – Seiring dengan komitmen pembangunan keberlanjutan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong program pengembangan keuangan berkelanjutan (sustainable finance) di Indonesia. Yaitu, dengan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial masyarakat.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, pembangunan infrastruktur di berbagai daerah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, dapat mewujudkan masyarakat lebih sejahtera.

Hanya saja, kata Wimboh, pembangunan infrastruktur yang masif harus memperhatikan dampak lingkungan dan sosial masyarakat.

“Agar tidak menimbukan permasalahan sosial di kemudian hari. Untuk itu, pembangunan infrastruktur suatu negara harus sejalan dengan upaya pencapaian sustainable development goals,” kata Wimboh, dalam keterangan resmi OJK, (14/04).

Wimboh mengatakan, industri jasa keuangan memiliki peran penting untuk menyediakan pembiayaan pembangunan infrastruktur melalui instrumen keuangan berbasis sustainable financing ataupun green financing.

“Sehingga pembangunan infrastruktur dapat dilakukan dalam koridor ramah lingkungan dan sosial,” katanya.

Menurutnya, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mendorong berkembangnya keuangan berkelanjutan. Pertama menjamin tersedianya program yang sistematis dan masif untuk memastikan kepedulian di semua pemangku kepentingan.

Kedua, melakukan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta. Ketiga, membentuk ekosistem yang semakin lengkap. Terakhir, komitmen dari komunitas global untuk membantu negara-negara berkembang dalam menyediakan ekosistem yang dibutuhkan.

Menurut Wimboh, OJK sebenarnya sudah mengembangkan sustainable finance dalam tiga tahun ini. OJK menyusun roadmap sustainable finance, menyediakan kerangka regulasi bagi pembiayaan berkelanjutan dan penerbitan green bonds atau sukuk.

OJK juga sudah melakukan sosialisasi dan peningkatan kapasitas pelaku di industri keuangan dengan dukungan dari International Finance Corporation (IFC) dan Sustainable Banking Network (SBN). Tahun ini IFC berkomitmen untuk masuk pasar green bonds Indonesia senilai US$ 1,5 miliar.

Indonesia, kata Wimboh, telah mendapatkan dukungan dari para pemangku kepentingan global untuk mengembangkan program sustainable finance di Indonesia.

“Dengan dukungan besar dari Tri Hita, Indonesia telah berhasil mendapatkan dana US$2,46 miliar sebagai komitmen untuk membiayai 31 proyek melalui skema pembiayaan campuran, dari berbagai pemangku kepentingan domestik dan global,” katanya.

Dari 31 proyek tersebut, 6 proyek baru saja selesai pada tahun 2018, sementara paling tidak 7 proyek akan direalisasikan tahun ini.

1319