Home Internasional Bisnis Jet Masih Menggeliat di Pasar Cina

Bisnis Jet Masih Menggeliat di Pasar Cina

Shanghai, Gatra.com - Gulfstream Aerospace dan Bombardier mempercepat pembuatan jet bisnis jarak jauh untuk dipamerkan dalam Konferensi & Pameran Penerbangan Bisnis Asia (Asian Business Aviation Conference & Exhibition - ABACE) yang akan digelar minggu ini. Kedua perusahaan itu bersaing untuk membuat pesanan dari para elit di Cina, meskipun dikabarkan ekonomi Cina sedang melambat.

Dalam ketidakpastian ekonomi, di tengah melambatnya pertumbuhan Cina, perselisihan perdagangan AS-Cina, serta tindakan keras Beijing terhadap risiko utang yang menyebabkan pendanaan mengering di industri tertentu, acara ABACE akan tetap dibuka pada Selasa (16/4) esok di Shanghai.

"Faktor terbesar yang memengaruhi pasar jet bisnis adalah pesimisme dan ketidakpastian yang menghambat niat beli atau memaksa pemilik marginal untuk mempertimbangkan kembali mempertahankan jet bisnis mereka," kata direktur pelaksana Asian Sky Group basis Hong Kong Jeffrey Lowe, dikutip dari Reuters, Senin (15/4).

Meski demikian, Bombardier Kanada melihat jet bisnis Global 7500 baru yang menghasilkan USD73 juta sedang melaju di Cina, melawan pemimpin pasar Gulfstream dengan USD65 juta dan keluarga G650. Pembuat pesawat dan kereta api mengatakan bahwa pihaknya mengamankan pesanan untuk empat pesawat Global 7500 yang dikonversi dari perusahaan manajemen jet bisnis berbasis Hong Kong, HK Bellawings pada 2018.

Jumlah miliarder Cina yang lebih besar telah tumbuh sebesar 10 persen selama setahun, dalam tiga tahun terakhir. Menurut Presiden Pesawat Bisnis Bombardier David Coleal, Global 7500 akan membantu untuk merebut pangsa pasar serta menahan segala ketidakpastian ekonomi di Cina.

Baik 650ER milik Gulfstream dan Global 7500 menghubungkan kota-kota yang jauh seperti New York dan Tokyo, menjadi daya pikat bagi pembeli elit Asia yang ingin terbang tanpa henti ke bagian barat bumi.

1532