Jakarta, Gatra.com - Direktur Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), Wahyu Trenggono mengatakan bahwa meskipun banyak pemegang-pemegang saham besar di Indonesia yang terlibat dalam politik, hasil pemilu nanti tidak akan berdampak besar pada bisnis mereka.
"Kalau kita lihat dari pasar obligasi sebenarnya tidak terlalu kelihatan, karena ketika kita membicarakan pasar obligasi, kita juga membicarakan makro ekonomi," ucap Wahyu ketika ditemui di Gedung Stock Exchange Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (15/4).
Makro ekonomi sepanjang masih bisa stabil kondisinya, otomatis perusahaan-perusahaan yang bergerak di ekonomi Indonesia tidak akan terlalu tergoncang
Menurut pihaknya, Wahyu berkeyakinan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia akan tetap berjalan secara lancar, selama makro ekonomi tidak berubah. Namun, Wahyu menambahkan goncangan ekonomi bisa saja terjadi, kalau misalnya dalam pemilu nanti kemudian tiba-tiba keadaan Rupiah Indonesia melemah.
"Kalau nanti setelah pemilu rupiah kita tiba-tiba menjadi 17 ribu misalnya, baru bisa memberikan dampak pada ekonomi," ucap Wahyu.
Kalau ternyata nanti ternyata ada sponsor besar dari partai tertentu yang bangkrut karena sudah memodalkan banyak uang tetapi tidak menang, itu permasalahannya beda lagi, permasalahan optimisme investor disini terlepas dari konteks pemilu,
Poin utama yang ingin disampaikan Wahyu adalah, kalau berusaha mengaitkan pemilu dengan aktivitas ekonomi apalagi minat dari para investor, pemilu sesungguhnya tidak akan terlalu banyak mempengaruhi tindakan atau jalannya perusahaan-perusahaan di Indonesia.
