Jakarta, Gatra.com - Wahyu Trenggono, Direktur Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) berpendapat bahwa panasnya keadaan politik di Indonesia tampaknya tidak akan berpengaruh secara signifikan kepada pasar dan optimisme investasi.

"Logika yang berlaku di dalam perhelatan politik agak berbeda dengan ekonomi, di ekonomi para investor benar-benar mengandalkan rasional, bukan koaran-koaran politik," ucap Wahyu ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta Pusat, Senin (15/4) sore.

Wahyu mengatakan investor itu melihat dua hal, pertama adalah risk (resiko) dan kedua adalah return (pengembalian). Kalau risk nya semakin tinggi, para investor otomatis meminta return yang tinggi juga, tetapi kalau mereka melihat potensi resiko untuk berinvestasi di suatu negara rendah, maka investor juga tahu returnnya akan sedikit.

"Sebagai contoh, di awal tahun 2019 yield obligasi SUN (Surat Utang Negara) tempo 10 tahun kita ada di level 8,04%. Sekarang kita bisa melihat yield SUN 10 tahun kita di level 7,6%," kata Wahyu.

Menurut Wahyu, jika bersandarkan pada logika high risk high return, fenomena penurunan yield obligasi ini menunjukkan bahwa investor sekarang tidak melihat adanya peningkatan resiko, resiko di bulan Maret dan April ini tidak setinggi pada awal tahun 2019.