Home Kesehatan Penelitian Lendir Tali Pusar: 'Sakti' Namun Sering Terlupakan

Penelitian Lendir Tali Pusar: 'Sakti' Namun Sering Terlupakan

Jakarta, Gatra.com - Siapa yang menyangka, lendir di tali pusar yang disebut sel punca punya banyak manfaat untuk tubuh manusia.

Hal itulah yang diteliti oleh Dr. dr. Kanadi Sumapradja, Sp OG (K), MSc. Penelitian yang berjudul Interaksi Komponen Pro dan Anti Apoptosis Sel Granulosa Penanggap Baik Pasca-stimulasi Ovarium Terkendali yang Dipajankan Pada Medium Terkondisikan Sel Punca Mesenkim Talipusat itu, awalnya ia buat guna memperoleh gelar Doktor di Universitas Indonesia.

Sebelumnya, Kanadi menerangkan kepada Gatra.com bahwa sel punca bisa melindungi sel penunjang yang berada di sekitar sel telur agar tidak rusak saat melakukan stimulasi untuk bayi tabung.

Setelah diteliti lebih lanjut, sel punca ternyata sangat 'sakti'. Sebab ia bisa melakukan regenerasi terhadap sel yang rusak, walaupun sel tersebut berasal dari golongan yang berbeda.

"Sel punca itu bisa digunakan sebagai media terapi melalui mekanisme diferensiasi. Jadi selnya memiliki potensi untuk berubah menjadi sel yang berbeda," terang Kanadi di Gedung Imera, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2019).

Pria jebolan Master Human Immunity University of Liverpool, Inggris ini, mencontohkan ada jaringan sel liver yang rusak dan diberikan sel punca. mMaka sel punca akan menggantikan sel liver yang rusak.

"Dari sel punca, (berubah) jadi sel liver," jelasnya.

Tak berhenti sampai di situ, sel punca juga berkhasiat memicu pertumbuhan sel atau membentuk sel darah baru.

Meski tergolong 'sakti' lantaran bisa berubah menjadi sel yang ingin digantikan, sel punca ternyata bisa melepaskan zat-zat yang sangat bermanfaat. Inilah yang menjadi tantangan Kanadi dalam penelitiannya.

Kanadi menjelaskan, sel punca baiknya melayani satu jenis sel yang kelainan saja jika tak ingin membuang zat yang lainnya. Khasiat sel punca tak bisa membuat seluruh keadaan menjadi baik secara instan.

"Jadi kita harus memaparkan, pada jaringan apa akan kita terapi. Jadi gak mungkin satu kesediaan (sel), bisa sesuai untuk semuanya. Kita harus memberikan sinyal kepada sel punca ini, supaya dia bisa melepaskan produk yang memang dibutuhkan oleh jaringan yang akan kita terapi," papar Kanadi.

 

Reporter: Erlina F. Santika

Editor: Abdul Rozak