Home Internasional Negosiasi Nuklir, Korea Utara Tolak Mike Pompeo

Negosiasi Nuklir, Korea Utara Tolak Mike Pompeo

Pyongyang/Washington D.C., Gatra.com - Korea Utara enggan untuk bernegosiasi lagi dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo soal nuklir, pada Kamis (18/4). Korea Utara menginginkan Pompeo untuk diganti dengan orang lain.

Pernyataan itu muncul beberapa jam setelah Korea Utara melakukan uji coba senjatanya. Uji coba senjata itu merupakan uji coba yang pertama sejak pertemuan antara Kim Jong Un dan Trump di Hanoi yang tidak menghasilkan apa-apa. Kantor berita Korea Utara tidak memberikan detail apapun mengenai senjata yang sedang diuji coba.

Berdasarkan informasi dari KNCA, yang dilansir dari Reuters, pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Utara yang mengurus urusan Amerika Serikat, Kwon Jong Gun, sudah memperingatkan bahwa tidak ada satu orang pun yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi jika Washington tidak mengesampingkan akar permasalahan yang membuat Pyongyang mengembangkan senjata nuklir

Korea Utara menginginkan Pompeo untuk digantikan dengan sosok yang lebih matang dan dewasa untuk bisa diajak negosiasi. “Saya khawatir, jika Pompeo terlibat lagi dalam pembicaraan, meja perundingkan akan berada dalam kondisi yang buruk dan diskusi akan jadi rumit,” kata Kwon.

Joseph Yun, orang yang pernah menjadi perwakilan khusus Amerika untuk Korut hingga tahun lalu, berpendapat bahwa Korut sudah lama meragukan Pompeo. Pyongyang memandangnya sebagai sosok yang konservatif garis keras dan skeptis.

Meski begitu masih ada kemungkinan dialog bisa dilanjutkan. "Meski masih memungkinkan dialog dengan US, Saya berharap dialog bukan lagi dilanjutkan dengan Pompeo, tapi digantikan dengan orang yang bisa lebih berhati-hati untuk berkomunikasi dengan kita," ujar Kwon Jong Gun.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika juga mengatakan bahwa mereka mengetahui laporang mengenai Pompeo. Mereka menyatakan bahwa pihak AS tetap siap untuk melibatkan Korea Utara dalam negosiasi yang konstruktif.


 

Reporter: HAF

Editor: Flora L.Y. Barus