Mataram, Gatra.com – Kota Mataram, NTB mengalami peningkatan volume sampah setiap harinya. Hingga kini, produksi sampah dalam sehari bisa mencapai kurang lebih 400 ton. Sedangkan kemampuan dalam mengelola hanya sanggup sekitar 75 persennya. Sisanya diserahkan kepada bank sampah yang digarap Kelompok Kerja (Pokja), ataupun dilakukan pembakaran.

Dalam upaya mendukung program zero waste Provinsi NTB yang bebas sampah tahun 2025 sesuai target nasional, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, menargetkan untuk pengurangan sampah sebesar 5 persen.

"Target sebesar itu diharapkan mampu diselesaikan. Meski Provinsi NTB saat ini hanya sanggup menangani hingga 2,5 persen," kata Kepala DLH Kota Mataram Irwan Rahadi di Mataram, Minggu (21/4).

Menurut Irwan, secara nasional, Pemerintah NTB telah menargetkan untuk melakukan pengurangan sampah pada tahun 2025 sebesar 30 persen. Program zero waste, ini diharapkan dapat segera terealisasi berupa pengurangan yang terus meningkat setiap saat.

Dikatakan Irwan, untuk mencapai target pengurangan sampah 5 persen di Mataram, DLH Kota Mataram melakukan penanganan sampah dengan sistem kumpul angkut buang (KAB). Maksudnya dengan membawa sisa plastik yang tidak dikelola dan belum maksimal dalam upaya penanganannya, bisa disegera diolah.

Selain itu kata Irwan, penanganan sampah juga dapat dilakukan dengan mengoptimalkan keberadaan bank-bank sampah yang ada. Selama ini, Kota Mataram memiliki satu unit bank sampah induk dan dua bank sampah unit yang berada di Kelurahan Dasan Cermen dan Kelurahan Banjar, Ampenan.

“Bank sampah induk dalam operasionalnya dibantu kelompok kerja (pokja). Hingga saat ini sudah  terdata sekitar 35 pokja di 6 kecamatan, meski belum seluruhnya aktif. Yang kurang aktif dibutuhkan pendampingan pengelolaan sampah dan permodalan,” ungkap Irwan.

Reporter: Hernawardi
Editor: Anthony Djafar