Home Politik Warga Buru Panik, Diguncang Gempa 5 SR

Warga Buru Panik, Diguncang Gempa 5 SR

Ambon, Gatra.com- Gempabumi berkekuatan Magnetudo 5 Skala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, Minggu (21/4/2019), pukul 17.21 WIT. Meski tidak berpotensi stunami, gempa tersebut sempat membuat warga Buru dan sekitarnya panik.

Dede Syamsi Rifai, warga Namlea, Kabupaten Buru, mengaku merasakan getaran gempa selama beberapa detik.

"Iya sangat terasa. Tadi melihat penutup jendela bergoyang selama beberapa detik. Warga juga panik tapi tidak sampai lari ke gunung," kata Dede yang dihubungi Gatra.com melalui telepon genggamnya.

Menurutnya, hingga saat ini dirinya belum mendapatkan kabar terjadinya kerusakan akibat gempa tersebut.

"Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan," ujar Dede, yang juga merupakan Kasubbag Humas Polres Pulau Buru ini.

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Geofisika Kelas I Karang Panjang Ambon, menunjukan, informasi awal gempabumi itu berkekuatan 5 SR. Kemudian dilakukan pemutakhiran menjadi 4,9 SR.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,35 LS dan 127,32 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28 km arah Tenggara Kota Namlea, Kabupaten Buru, di kedalaman 58 km.

Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, jenis gempabumi ini dangkal akibat aktivitas subduksi utara Seram. Dari hasil analisis, mekanisme sumber menunjukan gempabumi di wilayah laut di sebelah Tenggara Kabupaten Buru ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik mendatar (oblique thrust fault).

"Guncangan gempabumi dilaporkan dirasakan di daerah Namlea - Buru dalam skala intensitas III MMI dan di daerah Waplau - Buru Selatan II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami," ungkap Sunardi, Kepala Stasiun Geofisika Ambon melalui rilisnya yang diterima Gatra.com.

Hingga pukul 17.48 WIT, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tutup Sunardi.


 

 

Reporter : Chen Toisuta

1158