Semarang, Gatra.com - Guna mencegah cedera saat olahraga, Pengurus Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Tengah mengadakan training safety to prevent injury in sport atau pelatihan keselamatan dalam mencegah cedera olahraga, di aula PWNU Jawa Tengah, Jalan Dr. Cipto No. 180 Semarang, Minggu (21/4).
Kegiatan itu diikuti oleh 50 guru NU dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Tengah, antara lain Semarang, Kendal, Pekalongan, Batang, Demak, Jepara, Grobogan, Blora, dan Klaten. “Kegiatan ini sangatlah penting untuk diikuti, sebab kalau tidak hati-hati saat olahraga, akan sering terjadi cidera. Oleh karena itu, dengan manfaatkan sebaik-baiknya kegiatan ini, ihtiar untuk menjaga kesehatan akan meminimalisir kita cedera,” kata Sadi, salah seorang pengutus Pergunu.
Selaku narasumber, Bambang Siswoyo Sidiq, yang juga pelatih tim Pelatnas Atletik Tolak Peluru dan Lempar Lembing mengatakan, semua olahraga itu berpotensi terjadi cedera. "Jadi, karena aktivitas lebih dari 30 menit, tumpukan asam laktat di otot tinggi, otot akan menjadi pendek, pembuluh darah tersumbat, maka akan terjadi cedera,” katanya.
Oleh karena itu, cara menghindari agar tidak terjadi cidera, lakukan gerakan olahraga dengan metode dinamis, statis dan relaksasi. Hindari juga gerakan yang menghentak-hentak, dan gerakan rotasi. "Hindari pula gerakan open dan close, saat melakukan gerakan juga harus balance antara otot agonis dan antogonis, semua otot pedukung persendian harus digerakkan, melakukan stabilisasi dan lakukan latihan penguatan," ujarnya.
Saat dIhubungi Gatra secara terpisah, Ketua Pergunu Jateng, HM Faojin, menyatakan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada para guru NU yang mengikuti pelatihan. Menurutnya, adanya pelatihan para guru diajarkan untuk secara bijak menjaga kesehatan dengan olahraga. "Hanya saja, saat kita berolah raga, tentu harus diperhatikan agar tidak terjadi cedera yang bisa berakibat fatal. Maka, cedera tidak akan terjadi manakala kita tahu antisipasi yang tepat sebelum melakukan olahraga," katanya.
