Surabaya, Gatra.com- Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Surabaya, Musyafaq Rouf menduga terjadi kecurangan dalam pelaksanaan pemilihan umum, khususnya pemilihan legislatif, yang dilakukan PDI Perjuangan

Musyafak Rouf mengatakan praktik kecurangan itu terjadi di 35 persen dari total 8.146 TPS di Kota Surabaya. Indikasinya, jelas Musyafaq, muncul karena ada ketidakcocokkan dan meningkatnya suara partai tersebut di sejumlah TPS.

"Ketidakcocokan data itu salah satunya terjadi di TPS 97 Kelurahan Patemon, Surabaya. Semestinya perolehan suara PDIP yakni 26 suara, namun ditulis jadi 88 suara," ungkap Musyafaq.

Selain itu, menurut data yang dikantonginya, ada 35 persen form C1 menunjukkan salah hitung. "Lalu ada 11 persen form C1 tidak wajar," kata Musyafak, Senin (22/4).

Ia pun menambahkan bahwa berdasarkan plano di TPS 08 Kelurahan Karah, PKB mendapat suara sah 36, namun dalam rekapan dikurangi jadi 6 suara.

"Ada penggelembungan suara yang dilakukan oleh PDIP yang masif di beberapa TPS. Dan itu kegiatannya hampir sama, penggelembungan antara kisaran 20 sampai 30 suara per TPS," kata Musyafak. Ia menduga hal ini, tidak hanya dialami PKB, melainkan juga sejumlah partai lain.

Oleh karenanya, Musyafak bersama pimpinan partai lain telah menyurati Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu Kota Surabaya dan mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU Kota Surabaya untuk melakukan penghitungan suara ulang.

“Kami berharap bukan cuma dihitung ulang tapi dicari siapa dalangnya. Dugaan kami ini bukan kesalahan, tapi kesengajaan," pungkas Musyafaq.

Reporter: Muhammad Rizky

Editor: Bernadetta Febriana