Jakarta, Gatra.com – Kondisi pasca pemilihan presiden (Pilpres) kian memanas, belum lagi dengan adanya hasil perolehan sementara quick count. Hal tersebut menjadi perhatian dari Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Jusuf Kalla untuk mengumpulkan beberapa kalangan seperti tokoh-tokoh masyarakat maupun ormas keagamaan untuk berdiskusi.
Rencana tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie saat konferensi pers terkait evaluasi dan sikap ICMI terhadap peristiwa politik pasca pemilu 2019 di ICMI Center, Jakarta Selatan, Senin (22/4).
“Secara khusus, malam ini wapres Jusuf Kalla akan mengadakan pertemuan terbatas dengan beberapa tokoh yang tentu maksudnya adalah untuk merespon perkembangan keadaan sekarang pasca pilpres,” ujarnya.
Jimly melanjutkan, pertemuan tersebut diadakan agar dapat membantu merukunkan warga bangsa sesudah pilpres. “Saya sebut pilpres karena yang berdampak besar ini pilpresnya, bukan pemilunya. Jadi, peranan dari tokoh-tokoh masyarakat, ormas-ormas keagamaan (NU, Muhammadiyah, Persatuan Islam (Persis), Dewan Dakwah) yang masuk dalam kepengurusan ICMI,” jelas nya.
Melihat dari sisi ekspertis, beberapa tokoh masyarakat dan ICMI mencoba untuk membantu, serta merekomendasikan beberapa usulan. “Intinya, kita segera mencegah proses yang semakin tegang ini. Selain itu juga mengarahkan semua nya ke proses mekanisme yang sudah ada. Jangan dibawa ke arah politik massa, atau demo, atau people power,” ungkap Jimly.
Ketegangan ini pun tidak lepas dari kedua kubu capres dan cawapres yang sudah saling mengklaim kemenangan berdasarkan quick count. Hasil tersebut kemudian menimbulkan pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat.
“Tapi quick count itu metodologi ilmiah, jangan juga kita anti ilmiah. Namun, yang memutuskan hasil resmi tetap Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Mahkamah Konstitusi (MK). Maka, kita tunggu saja hasilnya. Sementara itu, segenap warga bangsa tidak usah memanaskan situasi, kita kembali ke urusan masing-masing,” imbuh nya.
